WHO Awasi Ketat Covid-19 Subvarian BA.2.75, Ketua Satgas IDI Ungkap Fakta Terbarunya

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 14 Juli 2022 | 19:26 WIB
WHO Awasi Ketat Covid-19 Subvarian BA.2.75, Ketua Satgas IDI Ungkap Fakta Terbarunya
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Virus corona SARS Cov-2 yang jadi penyebab infeksi Covid-19 masih terus bermutasi. Terkini, mutasi yang tengah diawasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni subvarian BA.2.75 yang dsebut juga Centaurus.

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) prof. dr. Zubairi Djurban, Sp.PD., mengatakan bahwa subvarian itu dianggap sangat menular dan telah tersebar di 10 negara.

"Namun belum ada bukti kuat akan membawa kita ke hari-hari tergelap dari pandemi," kata prof. Zubairi dikutip dari tulisannya di Twitter pribadinya, Kamis (14/7/2022).

Berikut sejumlah fakta tentang BA.2.75 yang diungkap prof. Zubairi:

Baca Juga: Tak Bosan Ingatkan Masyarakat Soal Protokol Kesehatan dan Vaksin Booster, Prof Wiku: Demi Keselamatan Kita Semua

1. Belum Terbukti Lebih Berbahaya

Menurut prof. Zubairi, BA.2.75 belum terbukti menyebabkan infeksi Covid-19 jadi lebih serius dibandingkan subvarian lainnya. Bahkan beberapa ahli menyebut BA.2.75 sebagai subvarian yang paling tidak mematikan.

Saat ini, BA.2.75 berada kategori Variant of Concern (VOC) Lineage Under Monitoring (LUM). Artinya, sedang diawasi secara ketat oleh WHO.

2. Belum Ada di Indonesia

Sebanyak sepuluh negara telah melaporkan infeksi Covid-19 subvarian BA.2.75 dengan jumlah sekitar 70 kasus di seluruh dunia. Prof. Zubairi menambahkan, belum ada data yang menyatakan subvarian itu menyebabkan infeksi yang lebih serius ketimbang Omicron awal.

Baca Juga: KPAI Meminta Kantin Sekolah Dibuka Asal Aman dari Penyebaran COVID-19

Hingga sekarang juga dipastikan belum ada kasus serupa di Indonesia. Subvarian itu pertama kali ditemukan di India.

3. Cantaurus Bukan Nama Resmi

Julukan Centaurus untuk BA.2.75 bukan nama resmi dari WHO. Belum diketahui siapa yang memberi julukan itu. Nama Centaurus merujuk pada makhluk mitologi Yunani yang berwujud setengah manusia dan setengah kuda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI