Suara.com - Pelatih sekaligus pelari senior Hendri Pardede mengatakan performa lari pagi sangat ditentukan oleh kualitas tidur di malam sebelumnya.
"Sebetulnya setiap pelari harus punya kesadaran sendiri untuk mereka aware tentang kesehatannya. Dimulai dari ketika dia bangun pagi. Kalau bangun pagi merasa kleyengan, artinya deep sleep-nya kurang," jelas Hendri.
Hendri menjelaskan, tidur juga merupakan salah satu bagian dari latihan. Namun, poin ini banyak dilewatkan seseorang sebelum mulai berolahraga terutama berlari. Jika seseorang tidak memiliki kualitas tidur yang baik, kondisi ini dapat menyebabkan seseorang mengalami detak jantung yang tinggi.
Apabila dipaksakan untuk berlari, Hendri mengatakan bahwa kondisi ini dapat menyebabkan seseorang mengalami serangan jantung hingga kematian.
Baca Juga: Pakar Bagikan Tips Bagi Pelari Pemula: Mulai dari Lari Nyaman Dulu
"Jadi kalau harus bangun pagi sebelum lari atau latihan itu pastikan ketika kita bangun itu kita sehat, kita segar. Karena ingat, dalam berlari tidur juga bagian dari latihan. Banyak pelari miss di sini. Mereka kurang tidur tapi latihan. Akhirnya heart rate-nya tinggi. Nggak heran banyak yang jantung segala macam," kata Hendri.
"Ini yang harus kita sosialisasikan. Tidur itu bagian dari latihan. Kalau begadang bahaya. Jangan lari besoknya. Nanti bisa kleyengan, heart rate-nya bisa tinggi," pungkasnya.
Selain kualitas tidur yang baik, sebelum memulai latihan berlari Hendri juga menyarankan untuk melakukan peregangan awal serta pemanasan. Kemudian, melatih gerakan kaki, tangan, hingga mengatur nafas juga perlu dilakukan sebelum berlari.
Untuk pelari pemula, Hendri merekomendasikan cara bagaimana menikmati olahraga lari tanpa beban.
"Untuk pelari pemula sebenarnya lari nyaman saja. Lari nyaman itu artinya jangan terlalu dipaksakan nafasnya. Jadi lari jogging aja. Running with your own pace. Itu yang paling penting," kata Hendri.
Baca Juga: Festival Lomba Lari Banteng di Spanyol: 3 Pelari Ditanduk, 6 Pelari Dibawa ke RS