Suara.com - Remaja yang telah aktif berhubungan seksual rentan alami infeksi menular seksual (IMS). Dokter spesialis kulit dan kelamin dr. Enricco Hendra, Sp.KK., menjelaskan bahwa IMS merupakan infeksi yang diakibatkan karena bakteri, jamur, maupun virus.
Penyakit tersebut menular lewat kontak seksual. Adapun jenis IMS berupa gonore atau kencing nanah, kutil kelamin, herpes, kutu pada organ kelamin, HPV, Hepatitis B, Hepatitis C, dan HIV-AIDS.
"Remaja itu usia 10 sampai 18 tahun merupakan suatu populasi dengan risiko tinggi. Karena biasanya remaja belum ada pengetahuan yang cukup, jadi mereka sering melakukan seks tanpa pelindung," kata dokter Enricco.
Selain itu, secara biologis juga masa remaja menjadi fase peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa. Saat itu terjadi perubahan sistem juga proses alat reproduksi. Sehingga apabila melakukan hubungan seks secara sembarangan rentan terhadap infeksi.
Baca Juga: Remaja Putri asal Sukabumi Diduga Jadi Korban Human Trafficking di Arab Saudi
"Seperti di Amerika Serikat tertinggi itu IMS pada remaja dan dewasa muda. Klamidia dan gonore terjadi lebih tinggi pada wanita remaja dan dewasa muda. Mereka juga rentan terhadap penyakit kutil kelamin," imbuh dokter Enricco.
Sedangkan di Indonesia, dokter Enricco mengungkapkan kalau remaja laki-laki lebih banyak yang mengaku pernah berhubungan seksual pranikah dibandingkan perempuan.
"Berdasarkan survei itu di mana laki-laki melakukan hubungan seksual karena ingin tahu. Ada juga yang mengatakan perempuan kalau terjadi begitu saja juga dari paksaan, sehingga mereka melakukan hubungan seksual," ujarnya.
Menurut dokter Enricco, tingginya angka IMS pada remaja juga mencerminkan masih kurangnya pemahaman remaja tentang keterampilan hidup sehat, risiko hubungan seksual, juga untuk menolak ajakan untuk melakukan hubungan seksual.
Baca Juga: Terpeleset saat Bermain, Remaja Putri Tewas Tenggelam di Bekas Galian Pasir di Pasirsakti