Suara.com - Umumnya, orang menggunakan tisu toilet untuk mengeringkan organ intim setelah buang air kecil. Tapi, ada pula yang membasuh organ intim menggunakan tisu basah setelah membersihkannya dengan air.
Tapi, membasuh organ intim menggunakan tisu basah bisa menyebabkan komplikasi jangka panjang yang tidak disadari.
Anda mungkin mengira membasuh organ intim menggunakan tisu basah akan lebih bersih. Tapi, Evan Goldstein, ahli bedah dubur menyarankan semua orang untuk tidak melakukan hal itu.
Karena, kulit wajah, anus, organ intim dan sekitarnya ditutupi oleh bakteri baik dan jahat yang bekerjasama untuk menemukan homeostasis.
Baca Juga: Terlahir Punya Rahim dan Ovarium, Pria Ini Selalu Menstruasi Tiap Bulan!
Bila Anda membasuh organ intim menggunakan tisu basah, ini sama seperti menambahkan mikrobioma yang menghilangkan bakteri baik pada organ intim. Pada akhirnya, ini justru mengganggu keseimbangan pH alami organ intim Anda.
Bila Anda mengalami masalah keseimbangan pH pada organ intim, Anda akan lebih berisiko mengalami ruam, infeksi jamur atau bakteri dan iritasi.
"Dengan homeostasis di bioma yang berubah, bakteri jahat mulai menghuni jamur atau iritasi," kata Dr Goldstein dikutip dari Daily Star.
Tanda-tanda Anda mengalami iritasi dan infeksi jamur berupa kemerahan dan ketidaknyamanan pada organ intim.
Selain itu, penggunakan tisu basah akan mempengaruhi kelembapan organ intim yang hanya memperburuk dan menyebabkan perubahan pada bakteri dan iritasi.
Baca Juga: Wanita Ini Idap Kanker Kulit hingga Kepala Pitak Gara-gara Sering Berjemur, Ini Penyebabnya
Dokter menjelaskan bahwa organ bisa mengalami fisura atau wasir disebabkan oleh penumpukan bakteri jahat dan iritasi.
Sehingga, ia merekomendasikan untuk konsultasi dengan dokter bila mengalami gangguan tersebut.