Suara.com - BPOM Amerika Serikat atau FDA mendapatkan temuan yang mengkhawatirkan, yakni viagra dan cialis atau obat perangsang seksual dalam produk madu yang diedarkan ke seluruh AS.
Viagra dan cialis adalah obat untuk disfungsi ereksi dan impotensi para lelaki, namun FDA menemukan kandungan ini setelah melakukan pengujian laboratorium.
Padahal viagra dan cialis bekerja dengan cara melebarkan pembuluh darah, dan bisa berbahaya bagi orang dengan hipertensi (tekanan darah tinggi) karena bisa menyebabkan syok hebat.
Inilah sebabnya obat ini harus diberikan berdasarkan resep dokter. Bahkan bisa berbahaya jika obat ini dikonsumsi dalam jangka panjang, selaiknya mengonsumsi minuman maupun makanan seperti madu setiap hari.
Baca Juga: Viral Mi Instan Asal Indonesia Dilarang Masuk ke Taiwan, Apa Sebab?
Hasilnya FDA mengeluarkan peringatan kepada empat perusahaan produsen dan distributor madu, yang produknya terkandung viagra dan cialis.
Empat perusahaan itu adalah US Royal Honey, MKS Enterprise, Shopaax.com, dan 1am USA Incorporated dba Pleasure Products USA. US Royal Honey menjual madu sachet yang diklaim bisa meningkatkan vitalitas dan stamina.
Menurut FDA, viagra ini tidak hanya terkandung dalam madu, tapi juga dalam vitamin penambah nafsu makan, dan berbagai obat yang tidak mendapatkan izin FDA.
Adapun kebanyakan obat ini dijual dan dipromosikan melalui website, e-commerce, hingga toko ritel offline. Dimana iming-iming penjual adalah produk madu yang bisa merangsang hasrat seksual.
FDA juga sudah menindak produk lain, dengan bahan yang tidak terdaftar alias ilegal. Bahkan belakangan disarankan kepada masyarakat untuk tidak membeli obat radang sendi, karena mengandung bahan obat, dan berbahaya jika digunakan dalam jangka panjang.
Baca Juga: Resep Udang Bakar Madu Khas Resto Sunda Ala Chef Devina Hermawan, Cukup 10 Menit