Ini Bedanya Terapi Akupunktur, Bekam dan Kerokan: Lebih Unggul Mana?

Selasa, 12 Juli 2022 | 12:52 WIB
Ini Bedanya Terapi Akupunktur, Bekam dan Kerokan: Lebih Unggul Mana?
Ilustrasi gambar manfaat akupuntur. (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Terapi akupunktur kini sudah diakui sebagai salah satu tindakan medis, dan bahkan sudah tersedia di rumah sakit milik pemerintah yakni Rumah Sakit Umum Pusat atau RSUP Persahabatan.

Tapi masih banyak yang menyandingkan akupunktur dengan terapi bekam dan kerokan, padahal menurut Dokter Spesialis Akupunktur RSUP Persahabatan, dr. Stefanus Agung Budianto, Sp.AK perbedaan ada pada jenis saraf yang yang dirangsang.

"Sebenarnya akupunktur, bekam dan kerokan sedikit berbeda di rangsang sarafnya. Untuk bekam dan kerokan itu kurang lebih mirip karena ada namanya dalam tubuh itu serabut saraf beta," ujar dr. Stefanus dalam acara diskusi Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Selasa (12/7/2022).

Saraf beta adalah salah satu bagian dari saraf pusat yang terhubung dengan otak, gelombang ini cenderung ada saat orang dalam keadaan sadar penuh atau fokus, sehingga lebih sering muncul di siang hari.

Baca Juga: Terapi Akupuntur Bisa Kurangi Migrain Parah

Seorang perempuan diakupuntur wajahnya untuk kesehatan. [shutterstock]
Seorang perempuan diakupuntur wajahnya untuk kesehatan. [shutterstock]

Tapi jika saraf ini terus muncul di malam hari maka bisa mengakibatkan sulit tidur, migrain, dan insomnia. Sehingga kebanyakan saraf ini, seseorang lebih sulit untuk bersantai.

Sehingga pada bekam dan kerokan bagian saraf ini ditekan, sehingga tubuh lebih mudah rileks dan bisa lebih santai serta tidak tegang, tapi sifatnya sementara karena saraf beta akan terus aktif dan muncul di siang hari atau saat beraktivitas.

"Sedangkan kalo akupunktur itu beda, akupunktur itu serabut saraf delta namanya, dan memberikan perbedaan pada kalau akupunktur efeknya akan lebih panjang dibandingkan bekam dan kerokan ataupun pijat," jelas dr. Stefanus.

Saraf delta adalah jenis gelombang yang paling lambat, dan hanya bisa muncul saat seseorang di tahap tidur nyenyak tanpa bermimpi atau saat bermeditasi.

Para ahli juga meyakini, jika proses penyembuhan penyakit atau regenerasi sel tubuh bisa terbentuk saat otak memproduksi saraf delta atau gelombang delta.

Baca Juga: Kerokan Terbukti Ampuh Menyembuhkan Masuk Angin, dr Tirta: Bantu Proses Penyembuhan

Meski akupunktur terbukti baik untuk kesehatan, dan punya manfaat jangka panjang, tapi penting juga mengetahui tempat dan lokasi melakukan akupunktur yang tepat, serta berpengalaman.

"Kalau ke akupunktur tolong dengan dokter, minimal karena lebih aman karena spesialis akupunktur," tutup dr. Stefanus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI