Suara.com - Bisa Sebabkan Meningitis, Ratusan Keong Darat Raksasa dari Afrika Serbu Pantai Florida
Spesies keong darat raksasa asal Afrika tiba-tiba muncul dalam jumlah banyak di perairan Pantai Teluk, Florida, Amerika Serikat.
Dilansir ANTARA, keong yang berasal dari Afrika Barat itu merupakan salah satu hewan paling merusak di dunia, memakan sedikitnya 500 jenis tanaman, kulit batang pohon, dan bahkan cat dan plesteran rumah, menurut laman Departemen Pertanian AS.
Gastropoda itu memiliki cangkang yang bisa tumbuh hingga seukuran kepalan tangan manusia dan kerap membawa parasit yang dikenal sebagai cacing paru tikus (rat lungworm).
Baca Juga: Ngeri Kali! Pemulung Tewas dengan Tubuh Tercabik-cabik, Begini Kejadiannya
Parasit tersebut dapat menularkan sejenis meningitis yang memiliki gejala seperti nyeri otot, sakit kepala, leher kaku, demam dan muntah.
Lebih dari seribu ekor keong yang sama telah dikumpulkan di kawasan pinggiran New Port Richey di Pasco County, Florida, kata pihak berwenang.
Semua keong yang diuji hingga Kamis tidak mengandung parasit cacing paru tikus, kata Greg Hodges, asisten direktur Divisi Industri Tanaman Florida.
Otoritas di negara bagian itu pertama kali mendeteksi serbuan keong tersebut pada 23 Juni.
Pihak berwenang meminta masyarakat tidak menyentuh atau mengonsumsi keong tersebut untuk mencegah infeksi.
Baca Juga: Ngeri! Seorang Pemulung Tewas Diterkam Buaya saat Cari Mainan di Pinggir Danau
"Yang paling penting, jangan memakannya. Ini bukan keong untuk ditaruh di atas mentega, minyak dan bawang putih. Ini bukan sesuatu yang ingin Anda pegang. Ini bukan sesuatu yang ingin Anda makan," kata Komisaris Departemen Pertanian Florida Nikki Fried.
Untuk memberantas keong itu, Florida telah melakukan pengawasan dan tindakan pada sebuah kawasan di sekitar New Port Richey hingga semua keong dibinasakan, menurut laman departemen tersebut.
Tindakan dengan menggunakan metaldehida, sejenis pestisida untuk memberantas keong dan siput, akan memakan waktu 18 bulan, dan kawasan itu akan dipantau selama dua tahun setelah keong terakhir ditemukan.
Belum jelas bagaimana keong itu bisa sampai ke Florida, tetapi laman Departemen Pertanian AS mengatakan kemungkinan hewan itu terbawa oleh kargo atau diimpor secara ilegal untuk dimakan atau dijadikan piaraan.
Ini adalah kali ketiga keong darat Afrika itu ditemukan di Florida.
Pada 1960-an, diperlukan dana 1 juta dolar AS (Rp14,98 miliar) dan waktu 10 tahun untuk memberantasnya.
Serbuan kedua pada 2010 menghabiskan waktu satu dasawarsa dan dana 23 juta dolar AS (Rp344,45 miliar) untuk membinasakannya.
Jika keong tersebut muncul di luar kawasan yang diawasi di New Port Richey, pemberantasan hewan itu akan memakan waktu lebih lama, kata pihak berwenang.