Suara.com - Anda mungkin sudah tahu bahwa menambahkan garam dalam makanan bisa meningkatkan risiko kematian dini yang lebih tinggi. Karena, terlalu banyak garam buruk untuk kesehatan Anda.
NHS merekomendasikan Anda untuk tidak mengonsumsi garam lebih dari 1 sendok teh per hari, termasuk dalam makanan yang sudah jadi dan ketika memasak.
Karena, garam bisa meningkatkan tekanan darah, stroke atau serangan jantung yang berpotensi mematikan dan risiko kanker.
Sebuah studi pun mencari tahu dampak garam yang ditambahkan ke makanan pada waktu makan dan asupan garam total.
Baca Juga: Diduga Terinfeksi Cacar Monyet, Pemuda India Ini Ternyata Kena Cacar Air
Para peneliti di Tulane University School of Public Health and Tropical Medicine, New Orleans dilansir dari The Sun, mempelajari setengah juta orang Inggris berusia antara 40 dan 69 tahun.
Mereka pun diminta memilih jawab tidak pernah, jarang atau selalu menambahkan garam dalam makanannya. Kemudian, para peneliti memantau mereka selama 9 tahun.
Hasilnya, mereka yang menambahkan garam ke makanan 28 persen lebih berisiko meningkatkan kematian dini, dibandingkan mereka yang tidak pernah atau jarang menambahkan garam dalam makanan.
Bahkan, harapan lebih rendah di antara mereka yang selalu menambahkan garam ke dalam makanan dibandingkan mereka yang tidak pernah atau jarang melakukannya.
Pada usia 50 tahun, European Heart Journal menemukan tingkat harapan hidup wanita dan pria masing-masing 1,5 tahun dan 2,28 tahun.
Baca Juga: Walau Penularannya Lambat, Ahli Peringatkan untuk Waspada Gejala Cacar Monyet
Para peneliti, yang dipimpin oleh Profesor Lu Qi, telah memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi kematian, seperti usia, berat badan, jenis kelamin, merokok dan konsumsi minuman keras serta kondisi kesehatan lainnya.
Risiko kematian dini di antara mereka yang makan paling banyak garam cenderung sedikit berkurang, bila mereka mengonsumsi buah dan sayuran dalam jumlah paling banyak.