Suara.com - Seorang pemuda di Kolkata, India, yang dicurigai terinfeksi cacar monyet dinyatakan negatif. Artinya, belum ada kasus infeksi virus monkeypox di negara ini.
Hasil pemeriksaan terhadap sampel cairan lesi dan darah yang dikirim ke Institut Virologi Nasional India di Pune menunjukkan bahwa tidak ada jejak virus monkeypox.
Menurut laporan rumah sakit tempat sang pemuda dirawat, ia hanya terinfeksi cacar air, bukan cacar monyet.
Pemuda tersebut dicurigai karena baru pulang dari Eropa pada Jumat (8/7/2022), tempat kasus cacar monyet terbanyak di dunia.
Baca Juga: Kasus Terus Meningkat, New York Disebut Pusat Penularan Cacar Monyet
Ia juga mengalami gejala yang serupa dengan cacar monyet, terutama lesi di tubuhnya, dilansir The Health Site.
Mengonfirmasi laporan tes, pihak rumah sakit mengatakan pemuda tersebut didiagnosis cacar air dan akan segera dipulangkan.
Gejala cacar monyet dan cacar air memang hampir mirip, terlebih keduanya sama-sama menimbulkan ruam dan lesi di tubuh. Tanda lainnya adalah demam.
Hanya saja cacar monyet biasanya menyebabkan gejala ringan dan bisa sembuh sendiri.
Di sisi lain, virus penyebab cacar monyet dan cacar air juga berbeda. Cacar monyet disebabkan oleh monkeypox virus (MPV), sementara cacar air merupakan infeksi virus variola.
Baca Juga: WHO: Kasus Cacar Monyet Terancam Dinyatakan sebagai Darurat Kesehatan Global
Namun, keduanya masih satu genus, yakni Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.
Penularan cacar monyet dan cacar air sama, yakni melalui cairan tubuh atau nanah dari lesi. Jadi, seseornag bisa terinfeksi bila melakukan kontak fisik dengan air liur, cairan di lesi, darah dari hewan yang terinfeksi, hingga benda yang terkontaminasi cairan.
Tetapi, penularan cacar monyet jauh lebih lambat dibandingkan cacar air.