Suara.com - Seorang bayi lahir dengan 4 tangan dan 4 kaki di India utara. Bayi yang lahir di Pusat Kesehatan Masyarakat Shahabad di Uttar Pradesh, India ini memiliki berat 6,5 pon.
Bayi ini dianggap sebagai keajaiban alam, karena tubuh yang unik dengan 4 pasangan tangan dan kaki.
Beberapa orang pun menduga bayi itu merupakan reinkarnasi dari dewi Hindu Lakshmi, yang digambarkan memiliki banyak anggota badan.
Dewi Hindu Lakshmi ini merupakan dewi kekayaan, keberuntungan, kekuatan, kecantikan, kesuburan dan kemakmuran.
Baca Juga: Kasus Cacar Monyet di Dunia Capai 6 Ribu Lebih, WHO Segera Lakukan Rapat Darurat
Bayi itu diperkirakan menderita kondisi yang disebut polymelia, yakni cacat lahir langka yang menyebabkan bayi lahir dengan terlalu banyak anggota badan.
Ada berbagai bentuk polimelia yang diklasifikasikan tergantung dari mana anggota badan ekstra tumbuh, yakni Cephalomelia, Pyromelia, Thoracomelia dan Notomelia.
Dilansir dari News Week, empat jenis polimelia ini diamati dari tempat anggota badan tumbuh dari kepala, panggul, dada atau tulang belakang.
Kondisi ini juga bisa menyerang hewan, seperti sapi, kerbau, ayam dan katak dalam jumlah sedikit daripada manusia. Meskipun kasus ini juga sangat jarang pada manusia.
Polimelia sering disebabkan oleh cacat genetik pada janin yang sedang tumbuh. Kondisi ini menyebabkan pembelahan dan pertumbuhan sel yang tidak normal.
Baca Juga: Kasus Terus Meningkat, New York Disebut Pusat Penularan Cacar Monyet
Terkadang, bayi yang seharusnya terlahir kembar siam diserap oleh bayi lainnya sehingga hanya meninggalkan beberapa anggota tubuh yang menempel bayi lain tersebut. Sehingga, bayi itu tidak jadi terlahir kembar siam tetapi mengalami kelebihan jumlah anggota badan.
Faktor eksternal juga dapat berperan dalam cacat bawaan seperti polymelia. Misalnya, obat thalidomide yang didistribusikan sebagai pengobatan mual di pagi hari pada 1950-an.
Sebelum ini, ada pula bayi lahir dengan 4 lengan dan 4 kaki di India timur beserta beberapa organnya terbuka di luar tubuh.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Indian Journal of Human Genetics pada tahun 2013, janin India berada pada peningkatan risiko cacat lahir karena berbagai faktor, termasuk usia ibu yang lebih tinggi, kurangnya perawatan antenatal, gizi ibu dan tingginya angka perkawinan sedarah.