Suara.com - Jelang Wukuf di Arafah, jemaah haji perlu memerhatikan kondisi kesehatan tubuh dengan seksama. Sebab risiko masalah kesehatan seperti kelelahan, dehidrasi, dan serangan panas mengintai.
Disampaikan oleh Koordinator Emergency Medical Team, Pos Kesehatan Arafah, dr. Erwinsyah Patta parang, terdapat sejumlah jemaah yang harus mendapatkan perawatan kesehatan karena tidak kuat melanjutkan ibadah.
"Selain dehidrasi dan kelelahan, ada juga kasus hipoglikemia (kadar gula turun) pada pasien diabetes yang kamu temui, karena jemaah malas makan," ujarnya, dalam keterangan yang diterima Suara.com.
Jemaah yang membutuhkan pelayanan kesehatan, langsung dijemput tim EMT untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Poskes Satelit. Jemaah diberikan terapi infus dan pengobatan yang dibutuhkan.
Baca Juga: Kegiataan Jemaah Haji Menjelang Prosesi Wukuf di Arafah
“Setelah kondisi jemaah stabil, kita kembalikan ke Kloter,” lanjut dr. Erick.
Namun dari sejumlah jemaah yang mendapatkan pelayanan kesehatan, lima orang harus dirujuk ke Pos Kesehatan Arafah untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
“Lima yang kami rujuk sampai saat ini, diobservasi lebih lanjut di Poskes Arafah,” jelasnya
Selain Pos Kesehatan Arafah, tim kesehatan juga tersebar di empat pos kesehatan satelit yang terletak di maktab–maktab jemaah haji Indonesia.
Pos kesehatan satelit bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dan mempercepat respons.
Baca Juga: Satu Lagi Jemaah Haji Asal Jateng Meninggal di Arab Saudi, Total Jadi Lima Orang