Suara.com - Pesinetron Dicky Topan (26) sempat mengeluhkan beberapa kondisi sebelum ia meninggal akibat pembengkakan jantung. Sang ibu, Lusi, menceritakan bahwa putranya merasa sesak di dada.
"Bunda Dicky sesak, engap," ungkap sang ibu.
Selain itu, Dicky juga sempat mengalami kembung dan kaku di bagian kaki. Sebelu meninggal, pemain Si Entong ini mengaku sudah tidak kuat dengan kondisinya.
"(Dicky bilang) 'Aduh mama nggak kuat, nyesek'. Tubuhnya bergetar," sambung paman Dicky Topan, Hamid, ditemui di rumah duka kawasan Petojo Utara, Jakarta Pusat pada Jumat (8/7/2022).
Baca Juga: Dialami Dicky Topan, Komplikasi Pembengkakan Jantung Bisa Sebabkan Kematian
Setelahnya, dokter memompa jantung Dicky. Namun, lelaki bernama lengkap Dicky Lebrinato meninggal pada pukul 21.50 WIB.
Pembengkakan jantung atau kardiomegali bukanlah sebauh penyakit, melainkan tanda adanya kondisi lain. Kerusakan jantung dan beberapa jenis penyakit jantung dapat menyebabkannya.
Pada beberapa orang, pembengkakan jantung tidak menimbulkan gejala. Tetapi bagi yang mengalaminya, biasanya mereka merasakan:
- Sesak napas, terutama saat berbaring
- Bangun tidur dengan sesak nafas
- Irama jantung tidak teratur (aritmia)
- Pembengkakan (edema) di perut atau kaki
Menurut laman Mayo Clinic, pembengkakan jantung lebih mudah diobati bila terdeteksi lebih awal.
Segera periksakan ke dokter bila mengalami:
Baca Juga: Dicky Topan Meninggal Karena Pembengkakan Jantung, Waspadai Sebab dan Risikonya
- Sakit dada
- Ketidaknyamanan di area tubuh bagian atas, termasuk satu atau kedua lengan, punggung, leher, rahang, atau perut
- Sesak napas yang parah
- Pingsan
Kardiomegali dapat disebabkan oleh kerusakan otot jantung atau kondisi apa pun yang membuat jantung memompa lebih keras dari biasanya, termasuk kehamilan.
Terkadang jantung membengkak dan fungsinya menjadi lemah dengan alasan tidak diketahui. Kondisi ini disebut kardiomiopati idiopatik.