Sering Kencing Berdarah, Lelaki 33 Tahun Ini Baru Sadar Dirinya Perempuan dan Alami Menstruasi

Jum'at, 08 Juli 2022 | 10:41 WIB
Sering Kencing Berdarah,  Lelaki 33 Tahun Ini Baru Sadar Dirinya Perempuan dan Alami Menstruasi
Ilustrasi lelaki (Unsplash/ Nik Shuliahin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah 33 tahun diidentifikasi sebagai seorang lelaki, Chen Li (bukan nama sebenarnya) baru mengetahui bahwa dia secara biologis adalah seoramg perempuan, setelah menjalani tes analisis kromosom.

Dilansir South China Morning Post, Chen, yang berasal dari kota kecil di provinsi Sichuan, China barat daya, awalnya hanya ingin menjalani operasi untuk memperbaiki masalah buang air kecil yang tidak teratur yang menurutnya dimulai saat masa pubertas. 

Sejak itu, selama lebih dari 20 tahun, ia mengungkap jika mengalami darah berulang dalam urinnya. Ketika Chen mengalami ketidaknyamanan perut yang berlangsung selama lebih dari empat jam, seorang dokter bahkan mendiagnosisnya dengan radang usus buntu. 

Namun, bahkan setelah perawatan, gejalanya berlanjut. Baru setelah pemeriksaan medis tahun lalu, penyebab sebenarnya dari kondisinya terungkap.  Chen memiliki kromosom seks perempuan.  

Baca Juga: Kendarai Motor Lewati Sela-sela Truk, Aksi Berani Perempuan Ini Bikin Warganet Ngilu

Pengalaman bulanannya darah dalam urin dan ketidaknyamanan perut sebenarnya disebabkan oleh menstruasi. Pemeriksaan medis selanjutnya mengungkapkan bahwa ia juga memiliki organ reproduksi perempuan termasuk rahim dan ovarium.

Tingkat hormon seks lelaki androgennya di bawah rata-rata, menurut laporan pemeriksaannya. Sementara hormon seks perempuam dan aktivitas ovariumnya, di sisi lain, sebanding dengan yang ditemukan pada perempuan dewasa yang sehat.

Setelah lebih dari 30 tahun mengidentifikasi diri sebagai seorang lelaki, Chen justru meminta agar organ reproduksi perempuannya diangkat.

Dia menjalani operasi tiga jam pada 6 Juni dan keluar dari rumah sakit 10 hari kemudian. Ahli bedah, Luo Xiping, mencatat bahwa pasien dengan cepat merasa tenang dan kepercayaan dirinya pun pulih.

“Mulai saat ini, dia bisa menjalani hidupnya sebagai laki-laki, tapi dia tidak bisa bereproduksi karena testisnya tidak bisa menghasilkan sperma,” kata Luo.

Baca Juga: Viral Curhatan Perempuan yang Kehilangan Pakaian Dalam, Ternyata Pelaku Sepupunya Sendiri, Digunakan Untuk Onani

Menurut Luo, kondisi yang dapat ditemukan sejak awal masa remaja ini memang berdampak kecil pada kesehatan fisik pasien, tetapi sering mengakibatkan trauma psikologis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI