Lelaki Ini Alami Penis Retak saat Berhubungan Seks, Didiagnosis Penis Terong Lantaran Jadi Ungu dan Bengkak

Jum'at, 08 Juli 2022 | 08:37 WIB
Lelaki Ini Alami Penis Retak saat Berhubungan Seks, Didiagnosis Penis Terong Lantaran Jadi Ungu dan Bengkak
Ilustrasi terong. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peristiwa nahas dialami seorang lelaki berusia 50 tahun. Ia mengalami penis retak saat berhubungan seksual dengan istrinya, dan membuatnya didiagnosis eggplant deformity atau penis terong.

Disebut penis terong, karena cedera tersebut menyebabkan penisnya membengkak berwarna ungu dan berbentuk seperti terong.

Kondisi ini merupakan fenomena yang cukup langka, karena biasanya terjadi hanya saat penis sedang ereksi, tapi saat berhubungan seks ia mengalami benturan.

Pada kasus yang parah, pembengkakan bisa menyebabkan trauma yang dapat menyumbat saluran kemih seseorang, dan jika tidak diobati kondisi ini bisa menyebabkan impotensi dan cacat permanen.

Baca Juga: Kasus Cacar Monyet Inggris Tembus 1.351, Orang Dengan Gejala Dilarang Berhubungan Seks

Kasus lelaki ini dilaporkan melalui sebuah studi kasus di International Journal of Surgery Case Reports, dimana para dokter merinci peristiwa yang menyebabkan kondisi tersebut, termasuk bagaimana cara mereka merawat dan mengobatinya.

Lelaki asal Indonesia ini dikatakan datang ke rumah sakit setelah penisnya bengkak dan merasakan tidak ketidaknyamanan selama 4 jam.

Ia mengatakan bahwa penisnya membengkak setelah berhubungan seks dengan istrinya. Saat berhubungan seks ia merasakan penisnya retak, lalu ereksinya hilang, tidak bisa ejakulasi, dan uretranya malah berdarah.

Selanjutnya, dokter memeriksa dan menemukan hematoma atau gumpalan darah yang mengalir dari ujung skrotum dan uretranya pecah.

Dalam kondisi tersebut, jika tidak diobati, aliran air seni atau urine bisa terhalang. Inilah sebabnya dokter mendiagnosis dengan eggplant deformity atau penis terong, dan segera mempersiapkan operasi.

Baca Juga: Beragam Cara Meningkatkan Kualitas Sperma, Dianjurkan Sering Berhubungan Seks

Untuk mengobatinya, dokter mengiris penis lelaki tersebut hingga terbuka, sehingga uretranya bisa diperbaiki, dan jaringan ereksi yang rusak bisa dijahit kembali.

Dokter juga memotong skrotum untuk mengalirkan hematoma atau gumpalan darah. Setelahnya dokter menguji penis dengan memberikan ereksi buatan.

Beruntung lelaki tersebut tidak mengalami komplikasi seperti kebocoran cairan atau penis bengkok.

Setelah itu, dokter memintanya beristirahat di rumah selama lima hari, dan selama 21 hari ke depan dokter meminta lelaki itu buang air kecil melalui kateter yang dimasukan ke uretranya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI