Suara.com - Saat menangis, biasanya seseorang akan mengeluarkan cairan yang disebut air mata. Dikatakan, setiap manusia menghasilkan sekitar 30 galon air mata per tahunnya.
Biasanya, ketika seorang menangis, air mata yang dikeluarkan menggambarkan perasaan emosional yang dimilikinya. Namun, rupanya air mata sendiri juga beguna untuk melumasi mata agar tidak kering.
Air mata sendiri mengandung cairan antibakteri yang kaya protein. Cairan ini akan melumasi mata setiap kali seseorang berkedip. Namun, rupanya di balik itu semua, air mata sendiri memiliki jenisnya sesuai fungsi masing-masing.
Melansir laman Kellylaser, berikut tiga jenis air mata pada manusia:
Baca Juga: Orangtua Dihujat Gara-gara Pindah Agama, Salmafina Sunan Nangis: Hati Mereka Luas Banget
1. Air mata dasar (basal)
Air mata yang satu ini merupakan jenis yang dilepaskan secara terus menerus dalam jumlah yang sedikit. Jeni air mata ini difungsikan untuk melumasi kornea mata agar tetap bersih dan terhindar dari debu.
Selain itu, air mata dasar ini juga memastikan ketajaman dan kenyamanan visual pada mata seseorang. Bahkan, jenis air mata ini juga berguna untuk melawan infeksi bakteri dan membentuk sistem kekebalan tubuh pada seseorang.
2. Air mata refleks
Jenis air mata yang satu ini biasa juga disebut air mata iritasi. Biasanya, air mata ini terbentuk karena adanya iritasi akibat partikel asing yang masuk ke dalam mata. Partikel tersebut yang membuat mata menjadi berair.
Baca Juga: Raisa Andriana Menangis Gara-gara Isi BBM Habis Rp 1.2 Juta, Netizen: Seharga Kosku Dua Tahun Mbak
Air mata ini juga bisa terbentuk karena adanya zat iritan seperti uap cabai, bawang, parfum, dan lain-lain. Cahaya terang atau panas pada lidah dan mulut juga membentuk air mata yang satu ini.
Tidak hanya itu, air mata jenis ini juga merupakan jenis yang terjadi saat seseorang, menguap, batuk, atau muntah. Biasanya, air mata yang keluar lebih banyak dibandingkan dengan jenis basal.
3. Air mata emosional atau psikis
Jenis air mata yang satu ini biasa dikenali banyak orang. Air mata ini terbentuk karena tekanan emosional yang dirasakan manusia. Biasanya, air mata ini akan keluar saat seseorang merasakan marah, rasa sakit pada sendi atau fisik lainnya.
Selain perasaan negatif, air mata emosional juga keluar saat seseorang merasa bahagia dan terharu. Air mata jenis ini mengandung hormon stres. Oleh karena itu, biasanya setelah menangis stres pada seseorang menjadi hilang.
Biasanya, air mata ini juga memberikan gejala lain seperti wajah yang memerah, isakan, batuk, serta kejang pada tubuh. Bahkan, jika berlebihan air mata yang dikeluarkan berlebihan dapat menyebabkan sesak napas dan pingsan.