9 Manfaat Kesehatan Main Tenis, Hobi Lama yang Sempat Ditinggalkan Raffi Ahmad Hingga 15 Tahun

Rabu, 06 Juli 2022 | 18:10 WIB
9 Manfaat Kesehatan Main Tenis, Hobi Lama yang Sempat Ditinggalkan Raffi Ahmad Hingga 15 Tahun
Raffi Ahmad [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

6. Melatih Kelincahan
Tenis membutuhkan gerakan lincah untuk mengejar bola yang dipukul oleh lawan. Dengan begitu, ketika melakukan tenis seseorang harus bergerak cepat untuk memukul bola kembali ke arah lawan.

Selain itu, pukulan yang dibuat juga tidak secara garis lurus saja. Beberapa pukulan biasanya dibuat menyamping sehingga orang tersebut harus bisa mengejarnya. Strategi ini yang membantu melatih kelincahan seseorang sehingga menjadi lebih lincah.

7. Meningkatkan Kontrol Motorik
Kontrol motorik adalah kesadaran dan kemampuan untuk menstabilkan satu bagian tubuh saat bagian tubuh lainnya bergerak. Ketika melakukan tennis, seseorang harus bisa menggerakan bagian tubuhnya antara kaki dan lengan.

Selain itu, posisi tubuh juga dikontrol agar pukulan yang dibuat efisien. Oleh karena itu, tenis sangat membantu meningkatkan kontrol motorik agar gerakan yang dibuat bisa optimal dan stabil.

Baca Juga: Nagita Slavina Pakai Daster Rp600 Ribuan, Warganet: Mending Beli di Pasar Beringharjo

8. Meningkatkan Paparan Vitamin D
Bermain tenis biasanya berada di luar ruangan sehingga mendapatkan paparan sinar matahari kepada kulit. Sinar matahari sendiri mengandung vitamin D yang baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, vitamin D juga baik untuk meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko kanker. Namun, ketika melakukan tenis di luar ruangan, usahakan untuk menggunakan tabir surya agar kulit terlindungi dari sinar UV yang berbahaya.

9. Meningkatkan Interaksi Sosial
Saat melakukan tenis, akan adanya interaksi dengan rekan satu tim atau lawan. Interaksi tersebut sendiri rupanya baik untuk meningkatkan kesehatan mental seseorang.
Studi menunjukkan bahwa kontak sosial tatap muka mengurangi risiko depresi, terutama di kalangan orang dewasa yang lebih tua.

Selain itu, penelitian menemukan, seseorang yang interaksi terbatas dengan orang lain dapat berisiko meningkatkan tekanan darah tinggi, kanker, risiko kematian akibat penyakit jantung yang lebih besar, dan risiko kesehatan lainnya.

Baca Juga: Top 5 Sport: 4 Wakil Indonesia Melaju ke Babak Utama Malaysia Masters 2022

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI