Suara.com - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak sedang mewabah menjelang Idul Adha 1443 Hijriah. Namun, masyarakat diimbau untuk tidak panik dan tetap berkurban seperti sebelumnya.
"Saya berharap masyarakat tidak larut dengan isu PMK yang berlebihan, sehingga menyebabkan turunnya semangat umat Islam untuk berkurban pada Idul Adha," kata Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Jember Hawari Hamim, Rabu (6/7/2022).
Meski wabah ini menyerang hewan, beberapa orang juga bertanya-tanya, apakah penyakit ini dapat menular ke manusia?
Penyakit mulut dan kuku (PMK) disebabkan oleh virus FMD (FMDV), yang menyerang beberapa jenis hewan ternak seperti sapi, kambing, domba, dan babi.
Baca Juga: PMK Mewabah Jelang Idul Adha, DMI Imbau Warga Tak Panik dan Tetap Waspada
FMDV bisa menular melalui lendir dan urine hewan, serta aerosol yang mengandung virus. Penularan yang tidak langsung bisa melalui alat-alat ternak yang terkontaminasi virus.
PMK termasuk penyakit yang sangat menular pada ternak. Gejalanya berupa demam, yang diikuti munculnya vesikel atau lepuhan terutama di mulut dan kaki.
Namun, PMK tidak dianggap sebagai risiko bagi kesehatan masyarakat karena infeksi dari hewan ke manusia sangat jarang terjadi, dilansir laman Agriculture Victoria.
PMK tidak boleh disamakan dengan penyakit manusia, seperti penyakit tangan, kaki, dan mulut. Virus penyebabnya pun berbeda, yang biasanya menyerang anak kecil.
Baca Juga: Cerita Miris Pedagang Kurban Rugi Besar karena PMK, Sampai Kembalikan Uang Muka