Suara.com - Kasus Covid-19 di Indonesia kembali melonjak. Bahkan, kemarin Kementerian Kesehatan kasus di Indonesia mencapai lebih dari 2.557 atau tertinggi sejak April 2022.
Di tengah situasi tersebut, masyarakat khawatir kembali tertular. Lantas, apakah protokol kesehatan masih efektif cegan virus corona?
Seperti dikutip dari ANTARA, Ketua Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr. dr. Erni J. Nelwan, Ph.D, Sp.PD, KPTI, FACP, FINASIM menyatakan bahwa menerapkan protokol kesehatan (prokes) dinilai masih ampuh guna mencegah subvarian Covid-19 omicron BA.4 dan BA.5.
Seperti diketahui, virus corona yang terdiri dari berbagai varian dan subvarian memiliki susunan protein yang berbeda, hingga gejala, tingkat keparahan, serta kecepatan penularannya.
Baca Juga: Angka Covid-19 Di Jakarta Kembali Meroket, PSI Desak Pemprov DKI Percepat Vaksinasi Booster
"Memahami perbedaan itu penting, tapi menurut saya, jauh lebih penting menerapkan upaya pencegahan, yang sudah dipahami dan dihapal sebelumnya," kata seperti dikutip dari ANTARA, Rabu, (6/7/2022).
Dokter Erni menekankan bahwa protokol kesehatan masih perlu diterapkan, begitu juga dengan pemenuhan vaksinasi terhadap seluruh masyarakat. Sebab, ganas atau tidaknya gejala dari suatu penyakit tidak bisa hanya bergantung dari virusnya.
"Jadi kalau menyerang orang yang daya tahan tubuhnya lemah, punya penyakit gula, itu gula darahnya tidak terkontrol, berakibat ke jantung dan ginjal. Ini lebih berat ke orang ini, bahkan kalau pun terinfeksi virus yang ringan," kata dr. Erni.
Terkait pengobatan Covid-19 subvarian omicron BA.4 dan BA.5, telah ada pedoman yang jelas dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan dari Pemerintah Indonesia di mana vitamin masuk dalam bagian penting selama pengobatan Covid-19, untuk memperbaiki sel-sel yang rusak.
"Kebutuhan vitamin bukan hanya untuk orang yang sakit, namun juga untuk anak-anak dalam masa pertumbuhan, orang lanjut usia (lansia), ibu hamil, hingga orang usia produktif yang kerjanya lebih dari enam jam. Supaya tetap memenuhi kebutuhan asupan nutrisi," kata dr. Erni.
Baca Juga: PPKM Level I Kembali Berlaku di DKI Jakarta dan Sekitarnya
Selain mengonsumsi vitamin, dr. Erni memaparkan bahwa ada sejumlah hal yang dapat dilakukan dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 omicron BA.4 dan BA.5. Ia menekankan, hidup harus seimbang.
"Harus seimbang, kerja, istirahat yang cukup, olahraga minimal 150 menit dalam seminggu. Harus punya manajemen stres yang oke. Seimbang antara pikiran, fisik, dan psikis. Jadi jangan kerja terus, harus ada upaya untuk relaksasi," kata dr. Erni.