Epidemiolog Prediksi Lonjakan Kasus Covid-19 Bakal Jauh Lebih Tinggi dari Sebelumnya, Kok Bisa?

Rabu, 06 Juli 2022 | 15:05 WIB
Epidemiolog Prediksi Lonjakan Kasus Covid-19 Bakal Jauh Lebih Tinggi dari Sebelumnya, Kok Bisa?
Ilustrasi Covid-19 - Tingkat Keparahan Omicron BA.4 dan BA.5 (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir mendapat perhatian dari epidemiolog. Apakah bakal lebih parah dari tahun lalu?

Menjawab pertanyaan ini, epidemiolog Dicky Budiman memprediksi peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia akan melonjak drastis karena varian Omicron BA.4 dan BA.5, melebihi jumlah infeksi dibanding varian Delta dan varian Omicron sebelumnya.

Lelaki yang juga peneliti Health Security Griffith University Australia mengatakan lonjakan kasus Covid-19 ini tak terelakkan atau tidak bisa dihindari, karena hampir semua negara di dunia mengalaminya.

"Maka ini akan jauh lebih banyak kasus infeksinya dibanding dengan delta atau omicron sebelumnya, karena kemampuan dari BA.4 dan BA.5 ini menginfeksi kepada orang yang sudah memiliki imunitas itu jauh lebih tinggi, dibanding subvarian atau varian sebelumnya," ujar Dicky saat dihubungi Suara.com, Rabu (6/7/2022).

Baca Juga: Profesor UI Nilai Pemerintah Sudah Tepat Perluas Cakupan Vaksin Booster

Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)

Lantaran mutasi Omicron ini menyebabkan reinfeksi atau sudah memiliki antibodi di tubuhnya, maka Dicky yakin kasus infeksi di Indonesia lebih tinggi daripada yang terdeteksi saat ini. Tapi ia melihat testing di Indonesia tidak cukup untuk menemukan semua kasus.

"Permasalahan di Indonesia adalah kapasitas testing kita yang pasif ataupun terbatas ini. Ditambah masyarakat juga tidak seperti dulu untuk melakukan testing, sehingga kasus-kasus di masyarakat menjadi lebih besar dan sangat jauh lebih besar," ungkap Panel Ahli WHO SEARO untuk Pemulihan Pandemi itu.

Sehingga menurut lelaki yang juga Penasehat Ahli Menteri Parekraf untuk Pemulihan Pandemi itu, prediksi yang disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, bahwa akan ada 20 ribu infeksi baru dalam sehari, adalah kapasitas yang hanya mampu dideteksi pemerintah alias prediksi minimal.

"Jadi prediksi-prediksi yang disampaikan pemerintah yaitu prediksi minimal, dengan keterbatasan yang dimiliki pemerintah dalam menemukan kasus, karena negara-negara yang memiliki cakupan vaksinasi yang lebih jauh dari kita saja," imbuhnya.

Perlu diketahui pada 5 Juli 2022, infeksi baru Covid-19 melonjak hingga 2.577 kasus. Padahal akhir pekan lalu, infeksi masih di bawah 2.000 kasus.

Baca Juga: Kasus COVID-19 China Terus Turun, Tidak Ada Korban Meninggal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI