Benarkah Penggunaan MSG Berdampak Buruk Bagi Kesehatan? Begini Faktanya

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 06 Juli 2022 | 11:14 WIB
Benarkah Penggunaan MSG Berdampak Buruk Bagi Kesehatan? Begini Faktanya
Ilustrasi MSG. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Monosodium Glutamat atau biasa dikenal dengan MSG kerap mendapatkan anggapan buruk di masyarakat. Banyak masyarakat menganggap bahwa MSG bisa membuat bodoh hingga berbagai dampak kesehatan yang ditimbulkan.

Lantas bagaimana faktanya? Dalam keterangannya, Medical Doctor dan Content Creator Kevin Mak, MSG dapat menjaga kadar sodium atau garam rendah dan tidak membahayakan tubuh.

Kata Kevin, penelitian yang dilakukan oleh Maluly pada 2020 menyebutkan penggunaan garam dapur dengan MSG bisa menurunkan kadar natrium sebanyak 37 persen.

“Penelitian yang dilakukan Jeremiah et all pada 2022 juga menyimpulkan, makanan sodium rendah sekitar 25 persen lebih rendah kadar garamnya, tapi dengan MSG bisa turunkan kadar garam lebih dari 30 persen pada resep yang sama,” jelas Kevin.

Baca Juga: Pejabat Kemendag Diperiksa Jampidsus Kejagung Terkait Kasus Impor Garam Industri

Ilustrasi enyedap masakan, MSG. (Shutterstock)
Ilustrasi enyedap masakan, MSG. (Shutterstock)

Karena itu, Kevin menegaskan, konsumsi MSG dalam batas wajar tidak ada efek jangka panjang. Dia juga membantah sejumlah mitos tentang MSG yang disebut bisa menimbulkan kanker, hipertensi hingga kebodohan.

Kata Kevin, belum ada satupun penelitian yang menyebut kanker disebabkan oleh MSG. Selama ini, faktor penyebab kanker antara lain genetik, infeksi, merokok dan konsumsi alkohol. Menurut dia, penambahan MSG secara wajar tidak akan menyebabkan kanker.

Kemudian, Food Content Creator Maya Melivyanti mengatakan, penggunaan MSG aman bagi tubuh dengan pemakaian secukupnya, serta menggunakan produk yang berkualitas.

Menurut Maya, Kementerian Kesehatan telah mengatur batas konsumsi gula, garam dan lemak per-orang dalam sehari. Yang mana pembatasan gula dalam sehari adalah 4 sendok makan. Kemudian, anjuran konsumsi garam adalah 1 sendok teh. Serta, anjuran konsumsi lemak adalah 5 sendok makan.

"Misalnya bikin sayur sop untuk satu rumah. Bisa gunakan satu sendok teh garam, tapi juga menambahkan setengah sendok teh dari MSG. Jadi kita combine ya. Sehingga tidak terlalu asin tapi tetap gurih dan enak," ujarnya.

Baca Juga: Kasus Impor Garam Industri, Kejagung Periksa Pejabat Kemendag

Namun demikian, Maya menjelaskan tak melulu menggunakan tambahan MSG untuk mendapatkan rasa umami. Menurut dia, beberapa bahan alami yang biasa dikonsumsi sebenarnya juga mengandung MSG, seperti sayuran, daging hingga seafood.

"Kalau di sayuran itu paling banyak di tomat, di wortel dan kentang. Lalu juga bawang bombay bisa kita tingkatkan ya pemakaiannya ke dalam masakan," tutur Maya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI