Suara.com - Berita duka datang dari musisi legend Bob Tutupoly yang dikabarkan meninggal dunia Selasa (05/07/2022).
Sebelumnya dikatakan Bob Tutupoly medapatkan perawatan intensif karena sakit yang dialaminya. Sahabat Bob Tutupoly sekaligus pengamat musik Stanley Tulung mengatakan, hemoglobin Bob turun hingga membuatnya tidak sadar dan dinyatakan meninggal dunia.
"(Sebelum meninggal) sempat mau di transfusi darah karena HB turun tapi sekitar jam 23.00 sudah tidak respons dan dinyatakan meninggal jam 00.03 itu," ungkap sahabat sekaligus pengamat musik, Stanley Tulung saat dihubungi Suara.com, Selasa (5/7/2022).
Meski demikian, sejauh ini ia belum bisa dipastikan penyebab menginggalnya Bob Tutupoly karena belum dapat konfirmasi lebih lanjut dari pihak keluarga.
Baca Juga: Anak Kenang Mendiang Bob Tutupoly: Keras Bicaranya, Tapi Hatinya Luar Biasa
Mengenai transfusi darah sendiri, biasanya terjadi karena beberapa penyakit yang akhirnya membutuhkan pertolongan tersebut.
Melansir laman Healthline, transfusi darah biasanya diperlukan setelah cedera atau pembedahan menyebabkan kehilangan darah dalam jumlah besar. Selain itu, transfusi darah juga dilakukan pada beberapa orang memerlukan transfusi rutin karena kondisi medis seperti hemofilia atau kanker.
Biasanya orang-orang yang membutuhkan transfusi darah mengalami berbagai penyakit seperti anemia, kanker, hemofilia penyakit ginjal, dan lain-lain.
Sebelum transfusi darah sendiri juga perlu dilakukan pengecekan golongan darah untuk memastikan donor yang tepat. Darah yang disumbangkan nantinya akan disaring secara menyeluruh untuk menghindari infeksi.
Transfusi darah ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Hal ini karena penting untuk menggunakan darah yang bersih dan kompatibel. Jika tidak, hal tersebut justru dapat membahayakan nyawa.
Baca Juga: Tutup Usia, Ini Perjalanan Karier Musisi Legendaris Bob Tutupoly
Tidak hanya itu, transfusi darah juga bisa tempat penularan infeksi atau penyakit. Oleh karena itu, biasanya sebelum dilakukan transfusi, darah pendonor akan dicek terlebih dahulu dan dipastikan agar bersih dari infeksi dan penyakit.
Efek samping tranfusi darah
Ketika melakukan transfusi darah, hal ini juga akan menimbulkan efek samping dan reaksi di antaranya sebagai berikut.
- Nyeri pada bagian punggung, dada, atau otot
- Panas dingin
- Batuk dan mengi (sesak napas)
- Demam
- Sakit kepala
- Gatal-gatal
- Munculnya ruam
- Pembengkakan
Efek samping dari transfusi darah ini bisa terjadi selama berhari-hari hingga berminggu-minggu. Pada beberapa kasus, transfusi darah juga dapat menyebabkan urin menjadi gelap.
Tidak hanya itu, transfusi dara juga da[at menyebabkan kelebihan zat besi. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan organ pada bagian hati, pankreas, kelenjar endokrin, dan jantung.