"Hari ini (Jumat) kondisi pasien sudah stabil dan sudah pindah ke ruangan rawat," Jelas dr. Hendra Syamsidi Zahani, Spesialis Anestesi yang tergabung dalam tim operasi.
Tindakan kedua yaitu Apendiktomi atau operasi usus buntu yang dilakukan dengan durasi kurang lebih 50 menit, lanjut dr. Hendra. Selain pembiusan spinal abses, pasien juga dikombinasi dengan bius umum.
"Kalau terlambat penanganan bisa operasi besar. Tepat keputusan dilakukan operasi,," ujar dr. Hendra.
Setelah dilakukan operasi, pasien juga dilakukan observasi di ruang ICU. Menurut dr. Hendra kondisi pasien sudah stabil pagi ini (jumat), dan sudah bisa berkomunikasi dengan baik.
"Kita akan dipindahkan ke ruang rawat biasa," tambahnya.
Sementara tindakan ketiga, yaitu operasi inisis drainase abses pada pasien dengan luka infeksi di tungkai kaki.
"Setelah selesai tindakan debridemen, pasien langsung dikembalikan ke bangsal," ujar dr. Hendra.
Kepala Pusat Kesehatan Haji, dr. Budi Sylvana, MARS mengaku sangat mengapresiasi semangat, kemauan, dan kemampuan dari tim dokter KKHI dalam melaksanakan operasi di tengah situasi dan kondisi yang ada.
"Dengan segala macam kegawatdaruratannya, operasi berjalan dengan lancar. Para dokter dengan segala keterbatasan berani melakukan operasi, sangat apresiasi," ujar dr. Budi.
Baca Juga: Demi Kesehatan, Jemaah Haji Diminta Istirahat yang Cukup Jelang Puncak Haji