Tukang Kebun Lebih Berisiko Idap Penyakit Jantung, Ini Sebabnya!

Senin, 04 Juli 2022 | 13:51 WIB
Tukang Kebun Lebih Berisiko Idap Penyakit Jantung, Ini Sebabnya!
Ilustrasi berkebun, tukang kebun (Pexels/Cottonbro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anda mungkin menilai pekerjaan sebagai tukang kebun tidak memiliki risiko yang membahayakan nyawa. Tapi faktanya, profesi sebagai tukang kebun bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

Petugas medis menemukan bahwa polutan di tanah bisa memberikan efek merugikan pada sistem kardiovaskular, yang bisa memicu penyakit jantung

Hasil analisis mendorong para ahli untuk merekomendasikan orang-orang yang bekerja sebagai tukang kebun selalu memakai masker wajah.

Para ahli di University Medical Center Mainz, Jerman mengatakan polusi udara, air dan tanah bertanggung jawab atas setidaknya sembilan juta kematian setiap tahun.

Baca Juga: Nuri Shaden Tidak Bisa Minum Air selama Kehamilan, Waspadai Efeknya pada Ibu Hamil!

Mereka menyoroti bahwa lebih dari 60 persen kematian terkait polusi disebabkan oleh masalah jantung seperti stroke, serangan jantung, gangguan irama jantung, dan penyakit jantung iskemik kronis.

Sebuah jurnal European Society of Cardiology mengatakan polutan tanah termasuk logam berat, pestisida, dan plastik.

Ilustrasi penyakit jantung. [Envato]
Ilustrasi penyakit jantung. [Envato]

Mereka menyatakan bahwa tanah yang terkontaminasi dapat menyebabkan peningkatan stres oksidatif di pembuluh darah, yang pada gilirannya menyebabkan penyakit jantung.

Tanah yang kotor bisa masuk ke aliran darah, melalui inhalasi. Polutan tanah juga mengalir ke sungai, membuat air kotor yang nantinya bisa dikonsumsi.

Selain itu, pestisida juga dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular. Para ahli menambahkan bahwa sementara orang yang bekerja di pertanian dan industri kimia merupakan kelompok paling berisiko.

Baca Juga: Nuri Shaden Tidak Bisa Minum Air Putih selama Hamil, Ini Lho Risikonya

Selain itu, masyarakat umum juga dapat menelan pestisida dari makanan, tanah, dan air yang terkontaminasi.

"Meskipun polusi tanah dengan logam berat dan hubungannya dengan penyakit kardiovaskular merupakan masalah negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah karena populasi mereka secara tidak proporsional terpapar polutan lingkungan ini, itu menjadi masalah bagi negara mana pun di dunia," kata para ahli dikutip dari The Sun.

Karena, ini terjadi dengan meningkatnya globalisasi rantai pasokan makanan dan penyerapan logam berat ini dengan buah-buahan, sayuran, dan daging.

Petugas medis juga menyelidiki kadmium, yang merupakan logam berat dalam jumlah kecil di udara, air, tanah dan makanan yang mana juga berasal dari sumber industri dan pertanian.

Analisis mereka menunjukkan hasil yang beragam dalam hubungan antara kadmium dan penyakit jantung.

Hasil analisis mereka menemukan bahwa jumlah kunjungan gawat darurat kardiovaskular di Jepang adalah 21 persen lebih tinggi pada hari-hari dengan paparan debu Asia yang berat.

Debu ini berbahaya karena biasanya terkontaminasi dan terbawa udara. Profesor Münzel menambahkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan pada efek gabungan dari beberapa polutan tanah pada penyakit kardiovaskular.

"Penelitian sangat diperlukan tentang bagaimana nano dan mikroplastik dapat memulai dan memperburuk penyakit kardiovaskular," lanjutnya.

Sebelum penelitian lebih lanjut memperoleh hasil, nampaknya sekarang ini cukup masuk akal untuk menyarankan tukang kebun selalu memakai masker wajah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI