Cacar Monyet di Benua Afrika Makin Ganas, Kebutuhan Alat Tes dan Vaksin Meningkat

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 30 Juni 2022 | 22:18 WIB
Cacar Monyet di Benua Afrika Makin Ganas, Kebutuhan Alat Tes dan Vaksin Meningkat
Monkeypox atau cacar monyet. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebutuhan akan alat tes dan vaksin cacar monyet di benua Afrika terus meningkat, seiring mengganasnya penyebaran penyakit tersebut.

Dilansir ANTARA, Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Afrika, Dr Matshidiso Moeti mencurigai adanya penimbunan vaksin oleh negara-negara maju, seperti pada vaksin Covid-19.

"Penyebaran geografis cacar monyet ke beberapa bagian Afrika di mana kasusnya belum pernah terdeteksi sebelumnya adalah tanda yang mengkhawatirkan," kata Moeti.

Cacar monyet adalah penyakit dari virus yang menyebabkan gejala seperti flu dan lesi kulit. Penyakit ini merupakan endemik di beberapa bagian Afrika tetapi juga baru-baru ini dilaporkan di negara-negara yang tidak memiliki riwayat penularan manusia, termasuk Ghana, Maroko, dan Afrika Selatan.

Ia mengingatkan agar Afrika tidak diabaikan dalam distribusi vaksin, seperti yang terjadi pada awal peluncuran vaksin COVID-19 ketika negara-negara lain berlomba mengamankan persediaan vaksin yang terbatas.

"Apa yang terjadi pada hari-hari awal peluncuran vaksin COVID-19 ketika Afrika menyaksikan ketika negara-negara lain mengambil persediaan terbatas tidak boleh dibiarkan berulang. Ada beberapa tanda bahwa ini sudah terjadi," ujar dia.

Secara global, pasokan vaksin cacar monyet kurang dan belum ada sumbangan untuk negara-negara di Afrika, kata WHO.

Meskipun tidak ada vaksin khusus untuk cacar monyet, tetapi suntikan untuk cacar melindungi seseorang dari virus tersebut.

WHO memutuskan bahwa cacar monyet belum menjadi darurat kesehatan global, meskipun Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dia sangat prihatin dengan wabah tersebut.

Baca Juga: Kasus Pertama Cacar Monyet, Turki Isolasi Warga dan Lacak Kontak Erat

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC Afrika) memperlakukan wabah itu sebagai keadaan darurat, kata penjabat direktur Ahmed Ogwell Ouma.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI