Jauh dari Perkiraan, Ahli Temukan Virus Cacar Monyet Bermutasi 12 Kali Lebih Cepat dan Menular

Kamis, 30 Juni 2022 | 14:40 WIB
Jauh dari Perkiraan, Ahli Temukan Virus Cacar Monyet Bermutasi 12 Kali Lebih Cepat dan Menular
perbedaan cacar monyet dan cacar air (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Virus cacar monyet atau monkeypox merupakan penyakit zoonosis yang menyebar dari hewan ke manusia dan manusia ke manusia sedang mengkhawatirkan.

Gejala virus cacar monyet cenderung berlangsung antara 2 hingga 4 minggu, termasuk ruam kulit dan lesi di wajah, tangan dan kaki, pembengkakan kelenjar getah bening dan demam.

Menurut para ahli di National Institutes of Health, virus cacar monyet tersebut telah bermutasi hingga 12 kali lipat dari tingkat biasanya sejak 2018.

Para peneliti mengumpulkan 15 sampel virus cacar monyet untuk penelitian dan temuannya sedang menunggu publikasi resmi.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Cacar Monyet, Ahli Buat Tes Deteksi Virus Dalam 90 Menit

Virus cacar monyet yang menyebar melalui sentuhan dengan orang yang terinfeksi atau permukaan yang terkontaminasi ini, sekarang mungkin lebih menular dan menyebar lebih cepat dengan banyak cara dibandingkan yang diperkirakan sebelumnya.

Ilustrasi Cacar Monyet di Indonesia (Pexels)
Ilustrasi Cacar Monyet (Pexels)

Di Amerika Serikat, kasus cacar monyet ini telah meningkat dengan 201 kasus dilaporkan di 25 negara bagian dan Washington DC dan lebih dari 3.500 terdeteksi di seluruh dunia di mana virus tidak lazim.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendorong perlunya pengawasan, pelacakan kontak dan isolasi untuk mengidentifikasi dan mengendalikan kasus cacar monyet sebagai tindakan terkoordinasi.

"Ini jelas merupakan ancaman kesehatan yang berkembang, sehingga membutuhkan perhatian kolektif dan tindakan terkoordinasi untuk menghentikan penyebarannya," jelas Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dikutip dari Express.

Meskipun cacar monyet baru-baru ini menjadi berita utama, para peneliti percaya virus cacar monyet ini pertama kali terdeteksi dari Afrika Barat tetapi telah beredar sejak 2018.

Baca Juga: Alert! WHO Peringatkan Virus Corona Ngamuk Lagi di 110 Negara

Pejabat kesehatan di New York City telah memulai peluncuran vaksin di seluruh populasi minggu lalu dalam upaya untuk mengatasi kasus cacar monyet di tengah kekhawatiran AS tidak memiliki infrastruktur untuk melacak dan mengendalikan kasus.

Sejauh ini, sebagian besar kasus cacar monyet telah diidentifikasi di antara pria yang pernah berhubungan seks dengan pria lain baik di AS maupun di seluruh Eropa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI