Suara.com - Cacar monyet atau monkeypox adalah virus langka yang berasal dari benua Afrika. Kasus ini pertama kali terdeteksi pada Mei 2022, yang mana sebelumnya sudah pernah ada kasus yang dilaporkan pada 2018 silam.
Kini, para ilmuwan pun sudah mengembangkan tes yang bisa mendeteksi seseorang menderita cacar monyet atau tidak dalam waktu kurang dari 2 jam.
Tes ini dikembangkan oleh Seegene, sebuah perusahaan diagnostik Korea Selatan yang harapannya bisa membantu melacak penyebaran virus cacar monyet.
Karena, ada perkiraan jumlah kasus cacar monyet meningkat musim panas, karena banyak orang berkumpul di festival dan klub malam di seluruh Eropa dan Inggris.
Baca Juga: Walau Sudah Pasang Ring, Kadir Bisa Kembali Alami Serangan Jantung Bila Melakukan Hal Ini
Meskipun menyebar melalui transmisi tetesan besar, sebagian besar kasus cacar monyet menyebar melalui sentuhan kulit ke kulit.
"Wabah cacar monyet di Inggris terus berkembang lebih dari seribu kasus yang sudah dikonfirmasi di Inggris. Kami memperkirakan kasus ini akan terus meningkat dalam beberapa hari atau minggu," kata Dr Sophia Makki, direktur insiden UKHSA (Badan Keamanan Kesehatan Inggris).
Jika Anda menghadiri acara besar selama musim panas atau berhubungan seks dengan pasangan baru, waspadalah terhadap gejala cacar monyet sehingga Anda dapat dites dengan cepat dan menghindari penularan infeksi.
Direktur UKHSA mengatakan sementara sebagian besar kasus dilaporkan pada pria muda yang aktif secara seksual, tetapi penyakit ini bisa menyebar ke siapa saja.
"Jika Anda khawatir terkena cacar monyet, jangan pergi ke acara, bertemu teman, atau melakukan kontak seksual," kata Dr Makki dikutip dari Express.
Baca Juga: Kasus Cacar Monyet di AS Terus Melonjak, CDC Sampai Bikin Pusat Emergency
Adapun gejala cacar monyet yang harus diwaspadai, seperti:
- Ruam
- Demam tinggi
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Sakit punggung
- Kelenjar bengkak
- Menggigil
- Kelelahan