Fakta Tentang Penyakit Cacar Monyet yang Mewabah: Gejala, Vaksin, dan Cara Pengobatannya

Selasa, 28 Juni 2022 | 21:11 WIB
Fakta Tentang Penyakit Cacar Monyet yang Mewabah: Gejala, Vaksin, dan Cara Pengobatannya
Cacar monyet. (dok. CDC)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama beberapa bulan terakhir, penyakit cacar monyet telah menyebar ke seluruh dunia. Sejak dilaporkan pertama kali secara global di Inggris pada April lalu, kasus cacar monyet yang dikonfirmasi di seluruh dunia sebanyak 4.106 kasus tersebar di 47 negara.

Cacar monyet adalah penyakit menular langka. Penyebabnya berasal dari virus yang satu keluarga dengan cacar dan dapat ditularkan dari hewan juga manusia.

Penyakit ini pertama kali ditemukan pada tahun 1958 ketika dua monyet koloni Afrika mulai mengembangkan gejala seperti cacar. Terlepas dari namanya, sumber pasti penyakit tersebut sebenarnya belum diketahui, dan berbagai primata non-manusia dapat menginfeksi manusia dengan virus tersebut.

Virus cacar monyet biasanya ditemukan di lingkungan tropis di Afrika tengah dan Barat, tempat hewan yang membawa penyakit itu hidup.

Baca Juga: 8 Cara Mencegah Cacar Monyet, Ketahui Gejala dan Risiko Penyebarannya

Cacar monyet (Antara)
Cacar monyet (Antara)

Tetapi, wabah cacar monyet tahun ini dikaitkan dengan kebangkitan perjalanan internasional ke negara-negara di mana penyakit itu ada.

Dikutip dari Fox, berikut sejumlah fakta dari cacar monyet.

1. Gejala

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat kalau gejala cacar monyet pada manusia berupa demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam melepuh yang biasanya membuat kulit kering.

Orang yang terinfeksi bisanjadi hanya mengalami gejala ringan tetapi kemampuan untuk membawa virus tanpa gejala belum diketahui saat ini. Gejala-gejala ini biasanya berlangsung antara 2 dan 4 minggu dari paparan awal.

Baca Juga: Kenali Gejala Awal Cacar Monyet dan Komplikasi Kesehatan yang Bisa Terjadi

WHO mencatat bahwa tanda-tanda ruam biasanya mulai dalam waktu 1-3 hari setelah dimulainya demam dan lesi yang berisi cairan bening atau kekuningan. Ruam biasanya muncul di wajah, telapak tangan, dan telapak kaki. Tetapi juga dapat menyebar ke alat kelamin, mata, dan mulut.

2. Vaksin

Beberapa vaksin yang digunakan untuk mengobati cacar bisa juga memberikan perlindungan terhadap cacar monyet. Seseorang yang telah divaksinasi terhadap cacar mungkin memiliki perlindungan juga, menurut WHO.

Imvanaex merupakan vaksin yang dikembangkan untuk cacar dan telah disetujui secara global pada 2019 untuk membantu pencegahan cacar monyet. Tetapi obat tersebut belum dapat diakses oleh sebagian besar masyarakat.

WHO mencatat bahwa vaksin yang digunakan untuk mengobati cacar pada tahun 1980 tidak tersedia lagi. Karena penyakit cacar sebenarnya sudah musnah.

3. Perawatan Cacar Monyet

Sebagian besar gejala cacar monyet biasanya sembuh dengan sendirinya tanpa perlu perawatan medis. Namun, WHO menyarankan untuk tidak menggaruk atau menyentuh luka di mulut juga mata.

Dalam kasus yang parah, WHO merekomendasikan penggunaan vaccinia immune globulin (VIG), antivirus yang dibuat untuk mengobati cacar yang disetujui untuk pengobatan cacar monyet sejak Januari lalu. Pasien juga harus tetap terhidrasi dan konsumsi makanan bergizi.

Kasus cacar monyet mungkin lebih parah pada anak-anak, ibu hamil, atau individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI