Bipolar merupakan kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrem, meliputi emosi tinggi (mania atau hipomania) dan terendah (depresi).
Bagi para penderita bipolar, saat memasuki fase depresi biasanya cenderung merasa sedih, putus asa, hingga kehilangan minat untuk melakukan aktivitas atau rutinitas sehari-hari.
Saat memasuki fase manik, penderita bipolar akan merasa penuh energi dan euforia. Biasanya pada fase ini, para penderita bipolar akan merasa sangat bersemangat hingga mampu bekerja secara terus menerus tanpa mengenal rasa lelah.
Sekilas, fase manik tersebut tampak seperti menyenangkan. Namun tetap saja, fase manik ini bisa berdampak pada kesehatan, hal tersebut karena fase ini bisa menyebabkan penderita bipolar sulit untuk tidur.
Seperti apa tanda-tanda fase manik bagi para penderita bipolar:
- Menjadi lebih aktif
- Tidur lebih sedikit
- Merasa sangat bahagia dan sangat energik
- Membuat rencana yang tidak realistis
- Banyak acara
Jika dalam kondisi yang lebih parah, fase manik ini bisa menyebabkan psikosis atau hilangnya kemampuan membedakan kenyataan dan imajinasi. Kadang, para penderita bipolar dengan fase manik yang kondisinya parah, bisa juga mengalami paranoia.
Lalu, bagaimana caranya untuk mengelola gejala manik? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
1. Pertahankan pola tidur yang baik
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, fase manik ni bisa menyebabkan gejala psikotik, selain itu, fase ini juga bisa menyebabkan penderitanya mengalami insomnia. Hal tersebut tentu saja bisa mempengaruhi kesehatan fisik penderitanya.
Oleh karenanya, para penderita bipolar di fase manik ini harus bisa mengusahakan agar tetap menjaga pola tidur yang stabil. Hal tersebut bisa dilatih dengan cara tidur pada waktu yang sama di setiap malam, dan bangun pada waktu yang sama juga di setiap paginya.
Jika seseorang terlalu banyak ataupun terlalu sedikit tidur, maka hal tersebut akan mengubah bahan kimia dalam tubuh orang tersebut. Hal tersebut tentu saja bisa mengubah suasana hati atau memperburuk gejala yang terjadi.
2. Mengatur rutinitas
Para penderita bipolar dengan fase manik ini bisa mengatur dan mengelola penyakit ini dengan cara mengatur rutinitas sehari-hari. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara membuat jadwal khusus mengenai aktivitas yang akan dilakukan sehari-hari.
Seperti misalnya, jadwal makan, jadwal olahraga, atau jadwal-jadwal lainnya agar rutinitas bisa teratur dalam setiap hari.
3. Pantau suasana hati
Jika terdapat tanda-tanda awal gejala manik ini, maka hal yang perlu dilakukan adalah memantau suasana hati. Sesekali perhatikan suasana hati setiap harinya, agar kita bisa mengetahui apakah terdapat perubahan suasana hati dalam diri kita.
Tulis perubahan suasana hati, dan berbagai gejala yang dirasakan agar bisa memantau pola yang terjadi.
4. Rutin melakukan pengobatan
Salah satu gejala yang biasanya dirasakan oleh para penderita bipolar dalam fase manik ini adalah merasa sangat energik dan bersemangat. Tidak sedikit para penderita bipolar dengan gejala manik ini menghentikan pengobatan karena merasa dirinya lebih baik.
Hal tersebut justru akan menyebabkan gejala depresi yang lebih parah. Oleh karenanya, pengobatan atau terapi oleh profesional dan kesehatan mental harus tetap dilakukan.
5. Hindari minuman beralkohol
Apabila seseorang menyadari bahwa dirinya tengah berada di fase manik, tak sedikit dari mereka yang tergoda untuk menggunakan alkohol ataupun obat-obatan yang digunakan untuk membantu melewati fase manik.
Padahal, hal tersebut justru akan menambah dan memperburuk gejala tersebut. Alkohol bisa merusak suasana hati bagi para penderita bipolar.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa