Suara.com - Sebuah studi menganalisis kekentalan darah dari paru-paru pasien virus corona Covid-19 parah secara mendalam.
Mereka menemukan satu karakteristik dahak yang ada pada jantung mungkin menjadi tanda infeksi parah virus corona Covid-19 dan lama.
Menurut temuan baru yang diterbitkan dalam jurnal JCI Insight, 3 zat berserat panjang mungkin berada di balik dahak mematikan yang membuat pasien virus corona Covid-19 membutuhkan ventilator.
Penemuan yang dilakukan para peneliti di University of Stanford ini menemukan zat-zat yang terjerat dalam dahak pasien virus corona yang membutuhkan ventilator.
Baca Juga: Varian Omicron Mampu Tembus Antibodi, Perlukan Vaksin Booster Dosis Kedua?
Zat-zat yang ditemukan inilah mungkin berkontribusi pada pengentalan dahak sehingga pasien sulit untuk batuk dan membuat dahak menolak pertukaran oksigen, yang meningkatkan risiko peradangan dan penumpukan cairan.
Salah satu zat ini mungkin juga memainkan peran kunci dalam Long Covid-19. Paul Bollyky, profesor penyakit menular dan mikrobiologi dan imunologi mengatakan sekresi pernapasan yang kental dan bergetah adalah tanda utama dari infeksi virus corona Covid-19 yang parah.
Meskipun puluhan ribu penelitian telah menganalisis sampel darah pasien Covid-19, tapi orang-orang belum terlalu memperhatikan sampel dahak dari pasien Covid-19 parah.
Sedangkan, akumulasi dari dahak ini sulit untuk dihilangkan sehingga akan berkembang menjadi batuk kering.
Menurut platform kesehatan Medical Express, ketiga zat yang ada dalam dahak pasien Covid-19 parah ini bersifat higroskopis. Sifat inilah yang membuat dahak menyerap air seperti spons, menggumpal seperti agar-agar, mengganggu pertukaran oksigen dan mengentalkan dahak.
Baca Juga: 5 Obat Batuk Kering dari Bahan Alami, Terbukti Ampuh Meredakan
"Kami sengaja menganalisis dahak pasien ini untuk mencari tahu awal mula terbentuknya dan bagaimana dahak itu mempengaruhi respons imun," kata Paul Bollyky dikutip dari Express.