Jelang Puncak Haji 2022, Tenaga Kesehatan Haji Wajib Pantau Keselamatan dan Kesehatan Jemaah Haji

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 27 Juni 2022 | 22:15 WIB
Jelang Puncak Haji 2022, Tenaga Kesehatan Haji Wajib Pantau Keselamatan dan Kesehatan Jemaah Haji
Tips Jitu Bagi Jemaah Haji Tersesat atau Kehilangan Keluarga (Photo Credit: MCH 2022)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjelang Puncak Haji 2022, kewaspadaan terkait keselamatan dan kesehatan jemaah haji menjadi prioritas yang tidak boleh disepelekan.

Diungkapkan oleh Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan dr. Budi Sylvana, MARS, pertolongan pertama harus diberikan pada jemaah haji yang memiliki masalah kesehatan.

"Seluruh petugas berikhtiar demi keselamatan jemaah haji. Seluruh aktivitas yang sifatnya life saving harus dilaksanakan oleh tenaga kesehatan Indonesia di fasilitas pelayanan kesehatan yang kita miliki, baik di tingkat kloter, sektor, ambulans, maupun KKHI," ujar dr. Budi dalam siaran pers yang diterima Suara.com.

Pelayanan yang bersifat life saving dimaksudkan untuk kondisi kesehatan yang mengancam nyawa jemaah. Setelah kondisi kesehatan jemaah stabil, baru dilakukan proses rujukan jika memang dibutuhkan pelayanan kesehatan yang lebih lanjut.

Baca Juga: Wajib Life Saving, Kemenkes Minta Semua Petugas Ikhtiar Demi Keselamatan Jamaah Haji

“Pelayanan lanjutan yang dimaksud seperti MRI, CT Scan, atau operasi besar,” sambungnya.

Dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi jemaah haji, dari sisi tenaga kesehatan, Kementerian kesehatan sedikitnya membawa 46 dokter spesialis dari 12 keilmuan. Selain itu juga menyiagakan dokter umum, dokter gigi, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya yang berjumlah 786 petugas.

Dari sisi obat dan perbekalan kesehatan, lebih dari 18 ton obat yang telah disiapkan untuk pelayanan kesehatan bagi jemaah haji terdiri dari 173 item obat yang digunakan dan 45 item perbekalan kesehatan. Jenis obat yang dikirimkan mulai dari golongan antibiotik, pereda nyeri, hingga golongan narkotik

“Terakhir yang kami bawa sebanyak 2 koli obat golongan narkotik, yang ditujukan untuk kebutuhan life saving,” ujar dr. Budi.

dr. Budi memastikan tim kesehatan akan melakukan semua cara untuk memastikan keselamatan jemaah haji, termasuk membawa obat golongan narkotika.

Baca Juga: Kemenkes Jamin Jemaah Haji Khusus dan Reguler Dapat Pelayanan Kesehatan yang Sama

“Semua akan kami lakukan demi keselamatan jemaah,” tutup dr. Budi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI