Suara.com - Olahraga rutin menjadi salah satu faktor gaya hidup sehat dan membuat tubuh jadi bugar. Tetapi, apabila dilakukan dengan keliru atau berlebihan, olahraga juga berpotensi timbulkan cedera.
Bulutangkis termasuk olahraga yang bisa menyebabkan cedera.
Dikatakan Spesialis Kedokteran Olahraga - dr. Antonius Andi Kurniawan, permainan bulutangkis memerlukan kecepatan, tenaga, serta kelincahan tubuh.
"Karenanya, pemain bulutangkis membutuhkan kebugaran aerobik atau kebugaran kardiorespirasi untuk dapat bermain bulutangkis," kata dr. Antonius dalam keterangan tertulis kepada Suara.com, Senin (27/6/2022).
Baca Juga: Cedera saat Latihan, Leo / Daniel Mundur dari Malaysia Open 2022
Akibat banyak gerakan kompleks dalam teknik permaianan bulutangkis, dr. Antonius mengatakan, beberapa organ yang rawan terkena cedera seperti otot, sendi, ligamen, hingga tendon rentan.
Sebelum terjadi cedera, ada pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut. Berikut rekomendasi dari dr. Antonius:
1. Lakukan Pemanasan dan Pendinginan
Mempersiapkan tubuh sebelum berolahraga dan beradaptasi dengan intensitas permainan adalah cara terbaik untuk mencegah cedera.
2. Latih Otot dan Fleksibilitas
Berdasarkan karakteristik gerakan olahraga bulu tangkis yang termasuk high impact, penting sekali seorang pemain bulutangkis mempunyai kekuatan otot dan fleksibilitas yang baik untuk mencegah terjadinya cedera.
3. Pilih Sepatu yang Tepat
Sepatu bulutangkis secara khusus dibuat untuk meredam guncangan sehingga dapat mencegah cedera pada tempurung lutut dan tulang kering.
Baca Juga: Setelah Satu Tahun Menepi, Serena Williams Siap Tampil di Wimbledon
Sepatu yang dipilih juga sebaiknya cukup ringan dengan cushion yang baik untuk dapat melindungi ankle juga memiliki sol anti selip untuk mencegah jatuh karena terpeleset.
4. Pilih Raket yang Tepat
Memilih raket bukan sekadar mengukur kekuatan benang senarnya. Tapi juga perlu disesuaikan antara berat raket dengan kemampuan dan fisik tubuh. Raket dengan berat ringan dapat mengurangi risiko cedera bahu.
5. Ukuran Grip Raket
Grip yang terlalu kecil menyebabkan pemain harus menggenggam lebih keras dan meningkatkan strain pada otot sekitar pergelangan tangan. Sedangkan grip yang terlalu besar juga membuat pemain tidak leluasa menggerakkan raket.
6. Intensitas Permainan
Gaya permaianan juga lama waktunya perlu disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan usia.
7. Rehabilitasi Cedera sampai Tuntas
Melakukan rehabilitas cedera akibat berolahraga perlu dilakukan hingga tuntas untuk meminimalisir cedera berulang. Tindakan itu menjadi pencegahan sekunder yang sangat baik.