Suara.com - Sebuah foto yang memperlihatkan seorang ibu menggunakan kerudung yang membawa poster berisi tulisan, "Tolong, Anakku Butuh Ganja Medis", viral di media sosial.
Foto itu salah satunya diunggah oleh penyanyi Andien Aisyah. Dalam unggahannya di media sosial, terlihat ibu itu berkeliling kawasan Bundaran HI ditemani oleh anaknya yang berkebutuhan khusus, yang duduk di strollernya. Andien mengungkap, anak bernama Pita tersebut mengidap celebral palsy atau lumpuh otak.
Sebenarnya apa manfaat ganja untuk kesehatan? Dilansir dair Healthline, penting untuk dicatat bahwa ganja atau mariyuana bukanlah pengobatan yang cocok untuk semua. Diperkirakan manfaat ganja berasal dari beberapa senyawanya yang disebut cannabinoids, seperti cannabidiol (CBD).
CBD adalah salah satu cannabinoid yang paling banyak dipelajari dalam ganja. CBD juga ditemukan di tanaman terkait lain yang disebut rami.
Baca Juga: Bawa Bekal Demi Hidup Hemat untuk Anak Istri, Ending Video Pria Ini Malah Bikin Ngelus Dada
Satu perbedaan utama antara CBD dan ganja adalah bahwa yang pertama hanya mengandung sejumlah kecil cannabinoid tetrahydrocannabinol (THC). Senyawa ini terkenal karena efek halusinogennya pada otak.
Tanaman ganja mungkin mengandung hingga 40 persen CBD. CBD dianggap memiliki efek anti-inflamasi pada sistem saraf pusat. Ini dapat diterjemahkan menjadi banyak manfaat dalam tubuh.
Namun, masih ada kekhawatiran tentang efek THC dalam ganja tradisional. Ini karena fakta bahwa itu dapat memiliki efek stimulasi atau depresan pada beberapa orang, yang dapat menyebabkan efek samping lainnya.
Jadi, ketika mempertimbangkan ganja untuk kondisi medis apa pun, dokter kemungkinan akan menilai apakah manfaat anti-inflamasi lebih besar daripada risiko psikologis.
Saat ini, ada dua versi sintetis ganja. Dokter meresepkannya untuk pengobatan epilepsi parah dan efek samping kemoterapi.
Baca Juga: Terpopuler: Isyana Sarasvati Blak-blakan Bilang Merinding di Paha, Putri Delina Digosipkan Putus
Daftar manfaat ganja berikut adalah beberapa yang paling sering dibahas dalam penelitian ilmiah, serta secara anekdot.
Manajemen nyeri
Cannabinoid dalam ganja dapat mengurangi rasa sakit dengan mengubah jalur persepsi rasa sakit di otak. Ini mungkin berguna untuk mengobati kondisi yang menyebabkan nyeri kronis, seperti:
- radang sendi
- fibromyalgia
- endometriosis
- migrain
Ini juga dapat meminimalkan efek samping pengobatan kanker, seperti kehilangan nafsu makan.
Dalam beberapa kasus, mariyuana medis dilaporkan membantu menggantikan penggunaan jangka panjang obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen, yang dapat memiliki efek samping negatif.
Mengurangi peradangan
CBD dalam ganja dianggap membantu mengurangi peradangan. Secara teori, ini dapat bermanfaat bagi kondisi peradangan, seperti:
- Penyakit Crohn
- sindrom iritasi usus
- artritis reumatoid
Mengurangi peradangan dalam tubuh juga dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Gangguan neurologis dan mental
Karena efeknya pada sistem limbik, dokter terkadang meresepkan ganja untuk mengobati kondisi kesehatan neurologis dan mental berikut:
- kecemasan
- epilepsi
- sklerosis ganda
- Penyakit Parkinson
- gangguan stres pascatrauma (PTSD)
- Sindrom Tourette
Manajemen tidur
Efek relaksasi ganja dapat membantu memperbaiki gangguan tidur, seperti insomnia. Dan tidur yang lebih baik juga dapat terjadi ketika rasa sakit berkurang dari penggunaan ganja.