Suara.com - Paraphilia adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan adanya penyimpangan fantasi atau perilaku seksual yang berulang, intens dan berlangsung selama 6 bulan atau lebih.
Namun paraphilia ini sulit terdeteksi karena banyak penderita yang menutupi kondisinya karena malu, bahkan beberapa penderita juga melakukan kekerasan seksual dan tidak melaporkan adanya paraphilia.
Kebanyakan pasien dengan paraphilia memiliki lebih dari satu jenis penyimpangan seksual. Penderita paraphilia ini biasanya mulai mengalami fantasi seksual yang menyimpang tersebut sejak berusia 13 tahun. Yuk kenali lebih dalam tentang paraphilia berikut ini.
Definisi Paraphilia
Baca Juga: Mengenal Apa itu Consent dalam Kekerasan Seksual
Parafilia (paraphilia) berasal dari bahasa Yunani, jika diterjemahkan satu per satu, para artinya (pada sisi lain) dan philos artinya (mencintai). Jadi, paraphilia dapat diartikan sebagai aktivitas seksual yang tidak pada umumnya atau mengalami penyimpangan seksual.
Penyimpangan seksual tersebut merujuk pada perilaku seksual yang dianggap menyalahi aturan yang sudah ditetapkan (hukum, agama dan kebiasaan) termasuk fitrah akal sehat.
Biasanya penderita paraphilia ini mengalami gangguan sosial sejak kecil, trauma masa kecil atau faktor keluarga.
Jenis-Jenis Paraphilia
Gejala paraphilia berbeda-beda terganting pada jenis. Tiap jenis paraphilia berfokus pada pemicu fantasi atau perilaku seksual penderitanya. Sementara itu paraphilia dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya adalah:
Baca Juga: WHO Teliti Sperma Terkait Dugaan Penularan Melalui Hubungan Seksul
1. Voyeurisme
Pada paraphilia jenis ini, penderita mengalami gairah seksual ketika mengintip diam-diam atau tanpa persetejuan orang yang sedang telanjang, sedang melepas pakaian atau sedang melakukan hubungan seksual.
2. Eksibisionisme
Paraphilia jenis eksibisionisme ini ditandai dengan penderita yang kerap mempertonton organ kelaminnya pada orang asing.
3. Froteurisme
Froteurisme ini ditandai dengan penderita paraphilia yang mengalami gairah seksual ketika menyentuh atau menggesekkan tubuh ke orang lain tanpa izin.
4. Masokis
Masokis ditandai dengan penderita yang mendapat kepuasan seksual ketika dipermalukan, dipukul, diikat oleh pasangan seksualnya.
5. Sadisme
Berikutnya ada sadisme yakni penderita yang mendapat kepuasan seksual ketika melihat pasangan seksualnya menderita.
6. Pedofilia
Penderita pedofilia mendapat kepuasan seksual ketika berhubungan seksual dengan anak-anak yang berusia 13 tahun ke bawah.
7. Fetishisme
Penderita fetishisme punya gairah seksual terhadap benda mati atau bagian tertentu seperti misalnya celana dalam. Namun ada juga fetish spesifik seperti gairah seksual terhadap orang yang tidak sadar (somnofilia) dan gairah seksual terhadap orang yang sedang berkemih (urofilia).
8. Transvetisme
Transvetisme merupakan perilaku pria heteroseksual yang suka berpakaian dan berdandan selayaknya wanita untuk membangkitkan fantasi atau gairah seksual.
9. Autogynephilia
Autogynephilia adalah perilaku pria heteroseksual yang suka memvisualisasikan diri sendiri sebagai wanita untuk membangkitkan fantasi atau gairah seksual.
Itulah definisi paraphilia serta jenis-jenisnya yang patut diketahui. Ada baiknya untuk berkonsultasilah dengan dokter apabila mengalami gejala paraphilia.
Kontributor : Trias Rohmadoni