Suara.com - Kebanyakan wanita mengalami sakit perut saat haid. Jenis rasa sakit yang Anda rasakan dapat bervariasi dari periode ke periode, dan Anda bahkan mungkin memiliki bulan-bulan di mana Anda tidak merasakan sakit sama sekali. Lantas, apa sebenarnya penyebab perut sakit saat haid? Mari simak penjelasannya berikut ini.
Diketahui, selama periode menstruasi, otot-otot di rahim mengencang (berkontraksi) untuk membantu meluruhkan darah dan jaringan. Ketika rahim Anda berkontraksi, itu artinya sedang ada suplai darah dan oksigen ke rahim. Namun ketika kekurangan oksigen, rahim Anda melepaskan bahan kimia yang memicu sensasi rasa sakit pada bagian perut dan beberapa titik lainnya.
Sakit perut saat awal masa haid ini memang umum dialami wanita. Tidak semua wanita yang haid mengalami sakit perut pada bagian bawah yang begitu menyiksa. Namun, beberapa wanita lainnya ada yang merasakan sakit perut saat haid yang menyiksa.
Sakit perut saat sedang haid ini dikenal juga dengan istilah dismenore. Umumnya, ini akan berlangsung 1-2 hari sebelum haid dan hingga hari kedua usai darah haid keluar dari vagina. Biasanya, rasa sakit pada perut akan disertai gejala lainnya, yakni mual, muntah, pusing, pandangan berkunang-kunang, dan diare.
Baca Juga: Nyeri Perut Tiap Menstruasi, Cobalah Terapkan 4 Gaya Hidup Sehat Ini!
Ada dua jenis sakit perut atau dismenore. Untuk sakit perut yang disebabkan karena kondisi menstruasi normal disebut dismenore primer, sedangkan sakit perut saat haid yang disebabkan suatu penyakit disebut dismenore sekunder. Dengan mendiagnosis penyebab dari sakit perut saat haid, maka Anda bisa mencari tahu cara untuk meredekan rasa sakitnya.
Untuk lebih jelasnya, simak berikut ini penyebab perut sakit saat haid yang dilansir dari sejumlah sumber yang penting untuk diketahui.
1. Perubahan hormon menstruasi
Penyebab sakit perut saat sedang haid yaitu hormon prostaglandin yang aktif, ini memicu rahim berkontraksi. Biasanya, kontraksi ini terjadi 1-3 hari sebelum mengalami haid dan puncaknya dapat dirasakan sehari usai haid, kemudian mereda di hari ke dua atau ketiga dengan sendirinya.
2. Premenstrual syndrome (PMS)
Baca Juga: 5 Hormon Baik Ini Akan Diproduksi Saat Anda Tidur Bersama Pasangan
Premenstrual syndrome (PMS) adalah kondisi yang dialami wanita 1-2 minggu sebelum mengalami haid. Kondisi ini muncul karena terjadi perubahan hormon drastis dalam sistem reproduksi. Akan tetapi, biasanya PMS akan hilang sendiri usai keluarnya darah menstruasi.
3. Endometriosis
Endometriosis merupakan kondisi kesehatan saat sel-sel lapisan rahim (mirip endometrium) tumbuh pada bagian tubuh lainnya selain di rahim. Umumnya, sel-sel ini tumbuh di bagian tuba falopi, kandung kemih, ovarium, dan di jaringan lainnya yang melapisi panggul. Saat kondisi sangat parah, sel-sel ini bisa tumbuh pada bagian hati, usus, paru-paru, bahkan otak.
4. Peradangan panggul
Peradangan panggul atau pelvic inflammatory disease merupakan penyebab sakit perut saat menstruasi yang berupa infeksi pada rahim, ovarium, atay tuba falopi. Biasanya ini disebabkan bakteri dari penyakit seksual yang menular yang tak lekas diobati.
5. Fibroid rahim
Fibroid rahim merupakan tumor jinak yang berkembang di dinding rahim serta dapat menekan rahim, ini memicu rasa sakit pada bagian perut saat haid. Ketika proses menstruasi, fibroid membuat otot rahim bekerja lebih keras guna mengeluarkan gumpalan darah saat proses menstruasi. Akibatnya, perdarahan haid jadi banyak sehingga rasa nyeri dan sakitnya semakin parah.
Demikian ulasan mengenai penyebab perut sakit saat hadi. Selain penyebab di atas, ada juga penyebab lainnya seperti Adenomiosis, Stenosis serviks, dan Penggunaan IUD yang berlapis tembaga.
Kontributor : Ulil Azmi