Suara.com - Infeksi virus Corona yang menyebar keluar China turut memengaruhi sektor pariwisata Makau. Salah satu dampaknya adalah penutupan tempat hiburan dan restoran, sebagai cara mencegah infeksi Covid-19 meluas.
Mulai Kamis (23/6) kemarin, seluruh tempat hiburan dan restoran dilarang menerima pengunjung. Khusus restoran operasional tetap dibolehkan, namun hanya melayani pemesanan makanan dan minuman untuk dibawa pulang.
Dilansir ANTARA, hingga Kamis pukul 15.00 waktu setempat (14.00 WIB) tercatat ada 110 kasus positif Omicron di Makau dan penyelidikan atas wabah terkini masih berlangsung.
Dua jam kemudian, pemerintah Wilayah Administrasi Khusus Makau (MSAR) mengeluarkan perintah penutupan gedung bioskop, tempat permainan dalam ruang, kafe, pusat kebugaran, bar, salon, dan kolam renang.
Baca Juga: Waspada, Kasus Covid-19 di Bekasi Meningkat, Dinkes: Jangan Lengah, Pandemi Belum Berakhir
Otoritas setempat menggelar tes PCR secara massal putaran kedua pada Kamis hingga Jumat.
Putaran pertama tes PCR sudah digelar dan berakhir pada Selasa (21/6).
Kepala Eksekutif MSAR Ho Iat Seng kepada pers menyatakan bahwa situasi pandemi di daerahnya saat ini lebih kompleks.
Namun, situasi itu masih bisa dikendalikan dan pasokan kebutuhan sehari-hari masih tercukupi atas bantuan dari pemerintah pusat China, Pemerintah Provinsi Guangdong, dan pemerintah provinsi lainnya di China daratan, katanya.
Ia mengatakan wabah yang menyebar di daerahnya itu dipicu oleh Omicron subvarian BA5.1 yang mirip dengan kejadian di Inggris dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Melonjak! Kasus Covid-19 di Sumut Bertambah Jadi 155.146
Penularan BA5.1 sangat cepat meskipun tidak berdampak serius pada tubuh, kata Ho.
Makau telah menyusun perencanaan darurat, termasuk membangun rumah sakit darurat dan mengatur beberapa hotel menjadi tempat karantina terpadu di kota judi terbesar di Asia itu.