Bantu Korban Gempa di Afghanistan, MER-C Kirim Dokter dan Perawat

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Sabtu, 25 Juni 2022 | 01:05 WIB
Bantu Korban Gempa di Afghanistan, MER-C Kirim Dokter dan Perawat
Sejumlah penduduk desa duduk di samping api unggun usai gempa mengguncang Provinsi Paktika, Afghanistan, Kamis (23/6/2022). Pemerintah yang dikelola Taliban di Afghanistan meminta bantuan internasional di tengah pelaksanaan operasi penyelamatan pascagempa dahsyat pada Rabu (22/6) di wilayah timur negara Asia itu. ANTARA FOTO/Xinhua/Saifurahman Safi/aww.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gempa di Afghanistan menjadi bencana yang mengerikan, dengan korban jiwa mencapai ribuan orang.

Oleh karena itulah lembaga bantuan gawat darurat medis MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) mengirimkan tim untuk memberikan bantuan medis bagi korban gempa bumi.

"MER-C memandang perlu untuk mengirimkan tim bedah untuk membantu menangani fase akut pada dua minggu pertama. Oleh sebab itu kita akan mengirimkan tim bedah," kata Kepala Presidium MER-C dr. Sarbini Abdul Murad dalam konferensi pers, dikutip dari ANTARA.

Mengingat karakteristik bencana yang terjadi merupakan bencana gempa bumi, maka Tim yang disiapkan oleh MER-C untuk membantu korban adalah tim bedah, yang terdiri dari dokter spesialis bedah orthopedi, ahli anestesi, dokter umum dan perawat.

Baca Juga: Gempa Skala Kecil Dirasakan di Aceh Jaya

"Jadi kemungkinan personel yang akan dikirim adalah sekitar 4-5 orang, yang terdiri dari dokter bedah, anestesi, dokter umum dan perawat," katanya.

Tim bedah tersebut, kata dia, akan berangkat pada minggu depan untuk bisa segera memberikan pertolongan bagi para korban.

"Mereka akan berangkat pada minggu depan. Kita usahakan secepatnya mereka bisa berangkat ke sana. Dan ini akan dikoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan KBRI di Afghanistan," kata dia lebih lanjut.

Sementara itu, MER-C juga meminta pemerintah untuk melakukan langkah-langkah kemanusiaan untuk membantu para korban dan melakukan koordinasi dengan pemerintah Afghanistan sehingga misi bantuan dapat berjalan dengan baik.

"Kita memerlukan pemerintah untuk mengirimkan misi juga, karena kondisi transportasi di sana sangat minim. Kemudian, bangunan-bangunan yang layak dan rumah sakit di sana juga sangat minim. Oleh karena itu, perlu ada rumah sakit lapangan. Kehadiran pemerintah sangat dinantikan oleh korban di Afghanistan," katanya.

Baca Juga: Korban Gempa Afghanistan Bertambah, PBB Kirim Ratusan Tenda dan Ribuan Lampu Surya

Gempa bumi berkekuatan 6,1 skala Richter mengguncang Afghanistan pada 22 Juni 2022. Lokasi gempa berada sekitar 44 kilometer dari kota Khost, yang terletak di dekat perbatasan Afgahnsitan dengan Pakistan.

Gempa terjadi pada dini hari waktu setempat ketika warga sedang tertidur sehingga banyak orang tidak dapat menyelamatkan diri.

Data sementara menyebutkan bahwa sedikitnya 1.000 orang meninggal dunia dan 1.500 lainnya mengalami luka-luka. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah karena upaya pencarian masih terus dilakukan untuk menemukan korban yang tertimpa reruntuhan bangunan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI