Soal Vaksin Covid-19 untuk Balita, Kemenkes Sebut Masih Prioritaskan Cakupan Vaksin Booster

Jum'at, 24 Juni 2022 | 19:24 WIB
Soal Vaksin Covid-19 untuk Balita, Kemenkes Sebut Masih Prioritaskan Cakupan Vaksin Booster
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada anak saat vaksinasi khusus untuk TK/Paud/Raudhotul Athfal (RA) di TK Kartika X-16, Mampang Prapatan, Jakarta, Selasa (4/12/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah negara di dunia sudah mulai memberikan vaksin Covid-19 untuk anak balita alias anak di bawah usia lima tahun. Bagaimana dengan Indonesia?

Menjawab pertanyaan ini, Kementerian Kesehatan RI belum merencanakan program vaksinasi Covid-19 untuk anak lima tahun ke bawah. Walaupun sebenarnya, vaksin Pfizer dan Moderna telah dipastikan aman untuk balita sudah mendapat izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat.

Juru bicara Kemenkes dr. M Syahril, Sp.P., mengatakan bahwa pemerintah masih fokus untuk mengejar cakupan vaksinasi primer untuk kelompok usia 6 tahun ke atas dan booster bagi masyarakat 18 tahun ke atas.

"Karena ada beberapa daerah yang masih belum mencapai 70 persen (cakupan vaksinasi primer. Kemudian juga booster belum mencapai 30 persen," kata Syahril dalam konferensi pers virtual, Jumat (24/6/2022).

Baca Juga: Studi Lancet: Hampir 20 Juta Jiwa Kematian Dicegah karena Vaksin Covid-19

Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada anak saat vaksinasi khusus untuk TK/Paud/Raudhotul Athfal (RA) di TK Kartika X-16, Mampang Prapatan, Jakarta, Selasa (4/12/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada anak saat vaksinasi khusus untuk TK/Paud/Raudhotul Athfal (RA) di TK Kartika X-16, Mampang Prapatan, Jakarta, Selasa (4/12/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Diakui Syahyil bahwa Kemenkes telah mendapat banyak usulan untuk segera melaksanakan vaksinasi Covid-19 bagi balita. Tetapi, rencana itu juga butuh pertimbangan dan perlu dikaji terlebih dahulu dengan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional atau ITAGI.

"Masukan, usulan tetap kita tampung untuk menjadi bahan pertimbangan. Untuk vaksinasi di bawah 6 tahun ini kita harus mendengar rekomendasi dari ITAGI terlebih dahulu," ujarnya.

Syahril memaparkan bahwa cakupan vaksinasi Covid-19 dosis kedua di Indonesia belum mencapaj target WHO minimal 70 persen dari jumlah populasi.

Target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap negara harus mampu menyelesaikan cakuoan vaksinasi dosis kedua minimal 70 persen populasi hingga akhir Juni 2022.

"Kalau kita menghitung populasi Indonesia sebanyak 270 juta, maka kita dosis satu baru 74,5 persen dan dosis kedua 62,4 persen. Untuk itu, ini menjadi satu program prioritas bagi kita semua mencapai cakupan vaksinasi dosis 1, dosis 2, juga booster," ujarnya.

Baca Juga: Vaksin PMK Mulai Disuntikan pada Hewan Ternak di Salatiga, 1 Botol Untuk 100 Sapi

Data Kemenkes tercatat bahwa ada 13 dari 34 provinsi yang sudah mencapai 70 persen cakupan vaksinasi dosis pertama, beberapa di antaranya, DKI Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan Kalimantan Utara.

Sementara, cakupan 70 persen untuk dosis kedua baru ada di delapan provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat, Yogyakarta, Bali, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, dan Banten.

Sedangkan hanya provinsi Bali dan DKI Jakarta yang telah mencapai 50 persen capaian vaksinasi booster.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI