Kenali Fungsi Cuci Darah bagi Pasien Gagal Ginjal, Tindakan Medis yang Sempat Dijalani Mendiang Rima Melati

Jum'at, 24 Juni 2022 | 13:05 WIB
Kenali Fungsi Cuci Darah bagi Pasien Gagal Ginjal, Tindakan Medis yang Sempat Dijalani Mendiang Rima Melati
Rima Melati
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktor senior Rima Melati ternyata mengalami komplikasi penyakit hingga menyebabkan gagal ginjal. Putranya, Aditya Tumbuan, bercerita bagaimana ibunya telah dirawat di rumah sakit sejak 7 Mei 2022 lalu.

Saat itu, Rima dirawat di RSPI Bintaro selama dua minggu akibat infeksi luka di punggung. Infeksi tersebut kemudian merambat ke paru.

"Paru-parunya mulai terendam air dan harus disedot. Setelah itu menjalar ke ginjal," kata Aditya Tumbuan di RSPAD, Jakarta Pusat pada Kamis (23/6/2022).

Aktor 82 tahun itu bahkan harus menjalani cuci darah sebanyak tujuh kali. Sebulan setelah dirawat di rumah sakit Bintaro, Rima Melati dipindahkan ke RSPAD hingga dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (23/6).

Baca Juga: Kronologi Meninggalnya Rima Melati, Berawal dari Infeksi hingga Alami Gagal Jantung

Cuci darah atau dialisis biasanya dilakukan terhadap pasien yang sudah mengalami gagal ginjal tahap akhir.

Dikutip dari situs Yayasan Ginjal Spanyol, gagal ginjal tahap akhir ditandai dengan tubuh kehilangan sekitar 85 hingga 90 persen fungsi ginjal

Dialisis dilakukan untuk membuang zat racun, garam, dan cairan berlebih agar tidak menumpuk di dalam tubuh.

Tindakan itu seharusnya dilakukan oleh ginjal untuk menjaga tingkat aman bahan kimia tertentu dalam darah, seperti kalium, natrium, dan bikarbonat.

Kebanyakan gagal ginjal biasanya akan terjadi secara permanen. Tetapi, beberapa jenis gagal ginjal akut bisa menjadi lebih baik setelah perawatan.

Baca Juga: Rima Melati Meninggal Dunia, Anak hingga Menantu Ungkap Berbagai Kenangan Semasa Hidup

Dalam beberapa kasus gagal ginjal akut, dialisis kemungkinan hanya diperlukan sementara sampai ginjal menjadi lebih baik.

Sedangkan pada gagal ginjal kronis atau tahap akhir, ginjal tidak bisa menjadi lebih baik. Sehingga diperlukan dialisis seumur hidup, kecuali dilakukan transplantasi ginjal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI