Suara.com - Studi baru telah mengindetifikasi infertilitas, keguguran, dan lahir mati meningkatkan risiko stroke.
Para peneliti memeriksa data global dan menemukan wanita yang pernah keguguran sebanyak 3 kali atau lebih berisiko terkena stroke non-fatal sebesar 35 persen.
Sementara itu, 1 kali keguguran dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke non-fatal 7 persen dan 2 kali keguguran meningkatkan risiko stroke 12 persen.
Wanita yang mengalami keguguran 1 kali mengalami peningkatan risiko stroke fatal sebesar 1 persen.
Baca Juga: Waspada, Ditemukan Kasus Positif Covid-19 Varian BA.5 di Depok
Sedangkan dilansir dari Express, wanita yang mengalami dua kali keguguran berisiko mengalami stroke fatal sebesar 26 persen.
Tapi, angka-angka ini sangat kontras dengan wanita yang mengalami keguguran sebanyak 3 kali. Mereka 82 persen lebih berisiko mengalami stroke fatal.
Risiko ini juga lebih tinggi pada wanita yang mengalami bayi lahir mati. Mereka 32 persen lebih berisiko mengalami stroke non-fatal dan 7 persen mengalami peningkatan risiko stroke fatal.
Para peneliti tidak sepenuhnya yakin mengenai penyebab wanita menghadapi ancaman risiko tersebut.
Tapi, hal ini kemungkinan berkaitan dengan sindrom ovarium polikistik dan insufisiensi ovarium prematur. Selanjutnya, penyempitan pembuluh darah jantung juga mungkin memicu peningkatan risiko stroke.
Baca Juga: Virus Corona Covid-19 Bisa Berdampak Buruk pada Kesehatan Hati, Ini Sebabnya!
Meski begitu, bukan berarti semua wanita yang mengalami keguguran atau kelahiran mati memiliki kebiasaan gaya hidup yang buruk sehingga meningkatkan risiko stroke.
Ada beberapa cara untuk mengurangi risiko stroke, seperti diet seimbang, olahraga, berhenti merokok dan mengurangi minum alkohol.