Suara.com - Penyakit Parkinson merupakan kerusakan otak progresif yeng berkembang selama bertahun-tahun. Gangguan sistem saraf pusat ini dapat memengaruhi pergerakan tubuh penderitanya.
Kebanyakan penderita penyakit Parkinson pertama kali mengembangkan penyakit ini setelah usia 60 tahun. Namun, sekitar 5 hingga 10 persen sudah mengalami tanda-tandanya di bawah 40 tahun.
Dilasir Times of India, penyakit Parkinson berkembang ketika sel-sel otak berhenti bekerja dengan baik dan seiring waktu menjadi hilang.
Para peneliti belum tahu penyebab penyakit Parkinson, tetapi diyakini beberapa faktor seperti usia, faktor genetik dan lingkungan, menyebabkan sel saraf penghasil dopamin mati.
Baca Juga: Virus Corona Covid-19 Bisa Berdampak Buruk pada Penyakit Parkinson, Ini Tandanya!
Gejala penyakit Parkinson mulai muncul ketika otak tidak mampu membuat dopamin, yang cukup untuk mengontrol gerakan dengan baik.
Salah satu gejala paling awal adalah tremor di satu tangan. Tetapi, postur tubuh dan keseimbangan yang terganggu juga bisa menjadi tanda penyakit Parkinson.
Tanda penyakit Parkinson pada postur tubuh
Penyakit Parkinson memengaruhi kontrol gerakan otomatis, sehingga perubahan postur dapat terjadi tanpa pengingat otomatis otak tentang bagaimana seharusnya postur tubuh penderita.
Postur tubuh penderita mungkin menjadi bungkuk atau memiliki masalah keseimbangan. Perubahan postur bisa berupa penurunan lekukan punggung bawah, kepala atau seluruh tubuh condong ke depan.
Baca Juga: Sering Bermimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Parkinson, Kok Bisa? Begini Penjelasannya
Kondisi tersebut akan membuat penderita terlihat membungkuk, terlihat kecil, langkah cepat dan mengurangi ayunan lengan.
Penderita juga mungkin mengalami kesulitan memulai atau melanjutkan pergerakan.
Gejala Parkinson sering dimulai pada satu sisi tubuh. Seiring perkembangan penyakit, akhirnya mulai mempengaruhi keduanya. Namun, gejalanya bisa lebih parah di satu sisi.