Suara.com - Kementerian Kesehatan mengunkap manfaat kolaborasi yang dilakukan dengan Global Fund, demi memajukan penelitian dan pengembangan laboratorium di Indonesia.
Dikatakan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Kunta Wibawa Dasa Nugraha, sepanjang tahun 2022 Global Fund telah mendukung 17 laboratorium di 13 provinsi di Indonesia.
Salah satu pemanfaatan laboratorium tersebut dirasakan di masa pandemi, terkait peningkatan kapasitas sequencing dan analisis data untuk memastikan respons kesehatan masyarakat yang tepat waktu dan sesuai.
Ia menilai upaya tersebut tidak akan mungkin terwujud jika tidak dilakukan melalui kerjasama antara universitas, rumah sakit, dan pemerintah daerah, swasta, dan mitra internasional.
Baca Juga: Kapasitas Laboratorium RI Naik Tiga Kali Lipat Untuk Hadapi Pandemi Mendatang
“Upaya kolaborasi ini telah meningkatkan kapasitas negara setidaknya 3 kali lebih tinggi,” katanya dalam siaran pers yang diterima Suara.com.
Global Fund, sebagai salah satu mitra internasional telah berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam memperkuat kapasitas pengawasan genomik nasional.
Hibah yang diberikan oleh Global Fund memungkinkan Indonesia untuk meningkatkan kapasitas laboratorium rujukan nasional serta memberdayakan lebih banyak laboratorium untuk melakukan sequencing.
Global Fund juga membantu menyediakan peralatan Lab lainnya, peralatan habis pakai, dan pelatihan untuk petugas laboratorium.
Executive Director of The Global Fund (GF) Peter Sands mengatakan dari sudut pandang global fund ini adalah rencana program yang didukung pihaknya untuk pengawasan penyakit.
Baca Juga: Pemerintah Dinilai Tidak Patuhi Putusan MA Terkait Vaksin Halal, Konsumen Muslim Gugat Kemenkes
Pengawasan ini dapat mengetahui masalah kesehatan apa yang sedang terjadi, tidak hanya pandemi COVID-19 tetapi masalah kesehatan lainnya.
"Ini adalah upaya yang sangat baik, setelah melihat masalah dan tantangannya ada begitu banyak peluang untuk melakukan sesuatu," katanya.
Dengan situasi yang terjadi di Indonesia, lanjut Sekjen Kunta, Kemenkes berkomitmen untuk terus memanfaatkan teknologi sequencing tidak hanya untuk deteksi dan respons COVID-19, tetapi juga penyakit lain seperti TB, HIV, malaria dan penyakit lainnya.
Hari ini telah dilaksanakan peninjauan implementasi Whole Genome Sequencing dan Biobanking di Indonesia yang dilaksanakan di Laboratorium Nasional Prof. Sri Oemiyati, BKPK Jakarta. Pengelolaan Lab tersebut merupakan tanggung jawab Kementerian Kesehatan.
Laboratorium Prof.dr. Sri Oemijati memiliki peran penting sebagai laboratorium rujukan nasional untuk jaringan laboratorium diagnostik penyakit menular yang baru muncul dan yang muncul kembali.
Laboratorium ini mendukung pengawasan global maupun nasional, memfasilitasi kerjasama penelitian nasional dan internasional, serta menyediakan peningkatan kapasitas bagi petugas laboratorium.