Daftar Nama Varian Covid-19 yang Menyerang Dunia: Alpha sampai Omicron

Kamis, 23 Juni 2022 | 13:00 WIB
Daftar Nama Varian Covid-19 yang Menyerang Dunia: Alpha sampai Omicron
Ilustrasi COVID-19 (Unsplash/Martin Sanchez)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Covid-19 merupakan wabah yang pertama kali muncul tahun 2019 di Wuhan, China. SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab virus corona ini sendiri masih menyerang dunia hingga saat ini.

Virus corona itu juga telah mengalami sejumlah mutasi, yang menyebabkan munculnya berbagai varian baru Covid-19. Berikut ini merupakan nama-nama varian Covid-19 yang sudah menyebar beserta penjelasannya:

1. Omicron 

Pada Juni 2021, varian Omicron muncul dan berkembang hingga masuk ke Indonesia. Omicron merupakan varian Covid-19 yang memiliki tingkat penyebaran lebih cepat dan mudah.

Baca Juga: Virus Corona Covid-19 Bisa Berdampak Buruk pada Kesehatan Hati, Ini Sebabnya!

Meskipun infeksi dan gejalanya lebih ringan dari varian sebelumnya, namun Omicron retap bisa menyebabkan pasien harus menjalani rawat inap dan bahkan kematian.

Adapun vaksin booster dinilai dapat membantu orang-orang agar mendapatkan perlindungan yang cukup, khususnya agar tidak tertular Covid-19 varian Omicron.

2. Delta

Varian Delta muncul sekitar bulan Januari 2021 di Indonesia. Varian ini merupakan varian Covid-19 yang sangat berbahaya, karena menyebabkan infeksi lebih banyak dari varian sebelumnya.

Varian Delta terbukti lebih menular daripada Alpha. Tak hanya itu, varian Delta menyebabkan gejala yang sangat parah daripada varian lainnya, terlebih pada pasien yang tidak divaksinasi.

Baca Juga: Masyarakat Antusias Ikut Vaksinasi Covid-19 Gratis di Jakarta Fair

3. Delta Plus

Delta AY.4.2 kerap juga disebut sebagai Delta Plus. Varian virus corona ini diteliti lebih menonjol daripada varian delta lainnya.

Varian Delta Plus juga memiliki tingkap penularan yang lebih besar ketimbang Delta biasa. Kendati demikian, varian tersebut tidak menyebabkan pasien haru dirawat inap.

4. Beta

Varian Beta diidentifikasi di Afrika Selatan pada akhir 2020 dan akhirnya menyebar ke negara lain. Beta lebih menular 50 persen daripada jenis corona virus yang asli.

Varian Beta lebih mungkin menyebabkan pasien harus rawat inap, bahkan memicu kematian yang lebih tinggi daripada varian lain.

Bahkan vaksin seperti AstraZeneca tidak memberikan perlindungan yang kuat terhadap efek penyakit ringan dan sedang dari varian Beta.

Gejala varian ini yakni demam, indra penciuman hilang, sakit kepala, batuk terus-menerus, sakit tenggorokan hingga sakit perut.

5. Alpha

Varian Alpha merupaan varian virus corona yang pertama dipublikasikan. Varian ini muncul di Inggris Raya pada November 2020.

Varian Alpha juga dilaporkan mudah menular, meski tidak secepat varian lainnya. Gejala yang mungkin diderita yakni demam, batuk, kehilangan rasa di lidah, anosmia, sesak nafas, pusing, dan lain-lain.

Kontributor : Annisa Fianni Sisma

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI