Suara.com - Disfungsi seksual tidak hanya berisiko terjadi pada pria, tetapi juga wanita. Kondisi ini bisa terjadi pada setiap orang, yang mengacu pada masalah apapun yang mencegah kesenangan selama siklus respons seksual.
Siklus respons seksual ini mencakup 4 fase, di antaranya motivasi, gairah, orgasme, dan resolusi.
Dilansir dari Cleveland Clinic, disfungsi seksual pada wanita merupakan gangguan seksual yang bermacam-macam bentuknya dan memiliki banyak penyebab.
Kondisi ini bisa terjadi sebelum, selama atau bahkan setelah berhubungan seks. Masalah paling umum yang berkaitan dengan disfungsi seksual wanita, meliputi:
Baca Juga: Virus Polio Bisa Sebabkan Masalah Kesehatan Serius, Kenali Gejala dan Penularannya!
- Anorgasmia, yakni gangguan orgasme atau ketidakmampuan untuk mencapai orgasme
- Dispareunia, yakni nyeri ketik berhubungan seks
- Gangguan hasrat seksual hipoaktif, yakni libido rendah atau kurangnya hasrat seksual
- Gangguan gairah seksual, yakni kesulitan untuk terangsang
Disfungsi seksual pada wanita bisa terjadi sekitar 30 hingga 40 persen. Kurangnya motivasi pun menjadi salah satu penyebab disfungsi seksual pada wanita.
Masalah kesehatan seksual ini pun cenderung meningkat seiring bertambahnya usia wanita, tetapi bisa mempengaruhi wanita pada setiap tahap kehidupannya.
Dilansir dari Mayo Clinic, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko wanita mengalami disfungsi seksual.
- Depresi atau kecemasan
- Penyakit jantung dan pembuluh darah
- Kondisi neurologis, seperti cedera tulang belakang atau multiple sclerosis
- Kondisi ginekologi, seperti atrofi vulvovaginal, infeksi atau lichen sclerosus
- Obat-obatan tertentu, seperti antidepresan atau obat tekanan darah tinggi
- Stres emosional atau psikologis, terutama yang berkaitan dengan hubungan Anda dengan pasangan
- Riwayat pelecehan seksual