Bahasan G20: Menkes Budi Ingin Berlakukan Prokes yang Sama di Seluruh Dunia

Rabu, 22 Juni 2022 | 23:19 WIB
Bahasan G20: Menkes Budi Ingin Berlakukan Prokes yang Sama di Seluruh Dunia
Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan memberikan paparan kepada peserta G20 di Hotel Marriott Jogja, Senin (20/6/2022). [Hiskia Andika Weadcaksana / Suarajogja.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin tegas mengatakan ingin membuat protokol kesehatan (prokes) sama dan setara di seluruh dunia. Hal ini ia utarakan dan kemukakan dalam pertemuan G20 Indonesia Presidency di Yogyakarta, yang sedang berlangsung saat ini.

"Kami ingin untuk menyelaraskan standar global health protocol, karena kita menyadari, bahwa kita harus melakukannya (protokol kesehatan) di setiap pandemi," ujar Menkes Budi saat konferensi pers, Selasa (21/6/2022).

Prokes ini meliputi aturan masuk dan keluar dari negara ke negara lain sama dan tidak berbeda. Termasuk aturan protokol kesehatan saat membawa logistik alat kesehatan, obat-obatan, maupun vaksin ke dalam atau keluar suatu negara.

Termasuk juga prokes ini, penggunaan aplikasi atau platform yang sama di seluruh dunia untuk keluar masuk negara saat pandemi.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Meningkat, Epidemiolog Sarankan Warga Kembali Perketat Protokol Kesehatan

"Ketika kita ter- lockdown, kita tidak bisa melakukan mobilitas, sehingga beberapa sektor tidak bisa ikut bergerak seperti halnya logistik," terang Menkes Budi.

Hambatan mobilitas karena lockdown ini, akhirnya menyebabkan krisis bagi berbagai negara, karena part atau bagian tertentu untuk memproduksi obat maupun vaksin jadi terhambat di negara tersebut bahkan terhenti.

"Yang kemudian tidak hanya menyebabkan krisis kesehatan, tetapi juga krisis ekonomi yang kemudian berdampak pada krisis sosial dan krisis politik," jelasnya.

Inilah sebabnya, ia berharap dalam pertemuan berbagai negara dunia anggota G20 ini, perlu adanya standar protokol kesehatan agar nantinya jika suatu saat terjadi pandemi pengiriman logistik tidak ikut terkena dampak lockdown.

Baca Juga: Rusia Tuduh Barat Politisasi Pertemuan Menteri Kesehatan G20 di Yogyakarta

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI