Suara.com - Ada banyak jenis gangguan mental. Tapi hanya ada beberapa yang lebih populer di masyarakat, seperti kecemasan, depresi, PTSD, gangguan bipolar dan skizofrenia.
Dalam beberapa kasus, ada beberapa kasus kondisi mental langka yang jarang diketahui dan diperiksakan. Misalnya, sindrom Capgras yang hanya ada 0,12 persen pengidapnya.
Karena stigma sosial terkadang menghalangi individu untuk mendapatkan pengobatan, meningkatkan kesadaran akan kondisi mental adalah hal yang baik untuk mengurangi stigma.
Dilansir Discover Magazine, berikut beberapa kondisi mental langka yang jarang diketahui:
Baca Juga: Taufik Hidayat Bicara Persaingan Tunggal Putra Dunia, Soroti Mental Anthony Ginting
1. Sindrom tangan alien
Pengidap alien hand syndrome (AHS) atau sindrom tangan alien merasa tangan mereka memiliki pikiran sendiri. Aneurisma, tumor otak, stroke, dan cedera otak lainnya dapat menyebabkan sindrom tangan alien.
2. Sindrom Capgras
Penderita sindrom ini memiliki keyakinan irasional bahwa penipu telah menggantikan seseorang yang dekat dengan mereka. Perasaan ini umumnya berlaku untuk pasangan.
Tapi sindrom Capgras juga bisa membuat orang berpikir bahwa rumah, hewan peliharaan, atau benda tertentu telah terganti.
Baca Juga: 4 Manfaat Bernyanyi untuk Kesehatan Mental, Salah Satunya Melawan Stres
Ada hubungan antara kondisi ini dengan penyakit Alzheimer, cedera otak, demensia, dan skizofrenia.
3. Waham Cotard
Penyakit ini menyebabkan orang percaya bahwa mereka kehilangan bagian tubuh, atau yakin bahwa mereka sedang sekarat atau benar-benar mati.
Perasaan ini jarang muncul dengan sendirinya, tetapi biasanya merupakan gejala dari kondisi kejiwaan tertentu, penyakit saraf atau kerusakan otak.
Orang yang memiliki sindrom ini menjadi kurang bersosialisasi dan mungkin berhenti berbicara atau makan.
4. Erotomania
Ini adalah keyakinan tidak realistis bahwa seseorang jatuh cinta dengan pendertanya. Biasanya seseorang dari status sosial yang lebih tinggi, tokoh masyarakat, atau seseorang yang terkenal.
Kondisi ini biasanya tidak terjadi sampai usia paruh baya, dan ini mendorong pemikiran bahwa subjek obsesi mengirimi mereka pesan rahasia dan nonverbal.