Suara.com - Anak tantrum salah satu permasalahan umum yang pasti dihadapi semua orangtua. Tak jarang, anak tantrum membuat orangtua stres dan ikut emosi.
Hal itu mungkin terjadi karena orangtua juga kehabisan akal untuk menenangkan anak yang sedang tantrum.
Caca Tengker pun membagikan ilmunya dalam mengatasi anak tantrum melalui unggahan Instagram. Ia mengakui hal ini salah satu masalah yang sering dihadapi orangtua.
Adik Nagita Slavina itu mengatakan langkah pertama yang bisa dilakukan orangtua adalah mencari tahu penyebab anak tantrum dengan rumus H-A-L-T.
Baca Juga: Pelecehan Seksual, Salahkan Cara Berpakaian Perempuan?
- H (Hungry) = anak marah karena sedang lapar atau tidak
- A (Angry) = anak marah karena sesuatu atau tidak
- L (Lonely) = anak marah karena merasa kesepian atau tidak
- T (Tired) = anak marah karena kelelahan atau tidak
Setelah orangtua lebih memahami penyebab anak tantrum, orangtua bisa mengajak anak ke tempat yang lebih aman, tidak ada sesuatu yang membahayakan dan tidak ada yang menyakiti anak.
Caca Tengker menyarankan orangtua untuk terus menemani anak yang sedang tantrum. Karena, orangtua berperan sebagai wadah untuk perasaan anaknya.
"Bila sudah ada di tempat yang aman, pastikan kita temani anak. Karena, perasaan dia lebih besar dari yang dia bisa wadahi untuk dirinya sendiri. Jadi, orangtua menjadi wadah untuk perasaan anak," kata Caca Tengker dalam unggahan Instagramnya.
Caca mengibaratkan anak tantrum itu sedang takut dengan perasaannya sendiri yang terlalu besar, baik itu perasaan kelelahan, kesepian, kelaparan atau kemarahannya itu sedang lebih besar dari dirinya sendiri.
"Buat anak, merasakan perasaannya itu menakutkan karena mereka belum terbiasa dan mereka belum terbiasa mengendalikan perasaannya," ujarnya.
Baca Juga: 7 Jenis Makanan yang Meningkatkan Sistem Imun dan Bantu Cegah Infeksi Virus
Karena itu, orangtua seharusnya tidak takut menghadapi anak yang sedang tantrum dan menemaninya sampai perasaan anak selesai.
Meski begitu, Caca mengakui bahwa menghadapi anak yang sedang tantrum tidak semudah itu. Tetapi, orangtua tetap harus menemani anak yang sedang tantrum dan menjadi wadah atas perasaan mereka.
"Itulah tugas kita sebagai orangtua untuk menemani anak di masa-masa sulitnya, agar anak terbiasa untuk merasakan perasaannya, merasa diterima dengan perasaannya dan tidak takut dengan perasaannya. Pada akhirnya, dia bisa mengelola perasaannya," ujarnya.
Kuncinya adalah orangtua tetap tenang dan menemani anak-anak di masa-masa tersulitnya sampai perasaan itu selesai.