Suara.com - Akibat merebaknya wabah penyakit mulut dan kaki atau wabah PMK, banyak peternak khawatir dan takut merugi jika hewannya tertular, terlebih jelang Hari Raya Iduladha saat hewan kurban banyak dicari.
Kekhawatiran ini diungkap Peternak Hewan Qurban Dompet Dhuafa di Madiun, Jawa Timur, Eko Arisetiawan, yang bahkan sudah menerapkan sistem lockdown di peternakannya.
Sehingga menurut Eko, sejak merebaknya wabah PMK, mulai dari bibit calon hewan kurban dijaga dan dipastikan pakan ternaknya, dilakukan pengawasan atau quality control yang ketat.
Kini di peternakan miliknya, Eko tidak memperbolehkan orang luar masuk ke dalam kandang, karena khawatir membawa penyakit, khususnya virus PMK.
Baca Juga: Pemerintah Gelontorkan Rp 4 Triliun untuk Atasi Wabah PMK
"Beda banget rasanya Iduladha kali ini, menakutkan penuh dengan kekhawatiran, karena PMK kan coronanya hewan, sangat tidak bisa diprediksi. Bahkan kita sudah lockdown kandang biar tidak ada orang luar masuk, yang ada akses ke dalam itu hanya ABK (anak buah kandang)," ujar Eko beberapa waktu lalu di Jakarta.
Ia menambahkan, sebelum ABK masuk ke kandang akan lebih dulu menjalani proses desinfeksi di luar tubuhnya, mencegah ABK membawa virus dari luar.
"Jadi kalau dulu karena Covid-19 manusia ramai didesinfeksi, kini di kandang DD Farm kita juga siapkan SOP (standar operasi prosedur) seperti itu," jelasnya.
Semakin mendekati hari raya Iduladha, prosedur juga semakin diperketat. Ini karena Eko khawatir, hanya jelang seminggu sebelum Idul Adha raturan kambing atau sapi miliknya terserang PMK.
"Karena mengkhawatirkan sekali. Di sini ada 100 ekor, kurang satu minggu lagi kalau kena bisa jadi bencana, faktor PMK ini sangat kita perhatikan,"
Baca Juga: Wabah PMK di Magetan Kian Meluas, Sebanyak 2.084 Sapi Terpapar
"Apalagi vaksin baru Juli bisa turun, dan itu Iduladha keburu selesai. Jadi ini banyak-banyak zikir, nggak tahu kapan diserangnya," tutupnya.