Suara.com - Masih banyak mitos yang beredar di masyarakat seputar kesehatan. Salah satu yang mungkin sering kita dengar adalah bahwa makan telur bisa menyebabkan bisul. Anggapan ini langsung dibantah Dokter Tirta Mandira Hudhi, yang memastikan itu sebagai hoaks semata.
Ia menjelaskan bisul atau furunkel terjadi karena adanya infeksi bakteri di bagian folikel, yakni lubang kecil tempat tumbuhnya rambut atau bulu di kulit.
"Folikel kita rata-rata disebabkan oleh bakteri aureus atau staphylococcus aureus karena tidak bersih, dan akhirnya menyebabkan bisul," ujar Dokter Tirta melalui konten edukasi di Instagram pribadinya dikutip suara.com, Selasa (21/6/2022).
Tidak hanya kulit yang tidak bersih, bakteri ini juga bisa masuk ke manusia melalui makanan dan minuman yang tidak bersih, yang menyebabkan reaksi kulit melalui bisul.
Baca Juga: Utang Tak Kunjung Dibayar, Perempuan Ini Lempar Rumah Pengutang Pakai Telur, Ancam Akan Bawa Kotoran
"Pada orang-orang yang imunokompromais (sistem kekebalan tubuh lemah) tetapi tidak menjaga kebersihan badan akan menghasilkan sarang bakteri yang kemudian menjadi bisul," terangnya.
Ia menambahkan, bisul adalah peradangan pada pori-pori kulit. Bakteri penyebab bisul inilah yang menyebabkan mata bisul berwarna kekuningan berisi nanah, dan bisa meletus.
"Hal ini terjadi bukan karena banyak makan telur," paparnya.
Lelaki bapak satu anak itu juga mengatakan bahwa memang ada kondisi alergi protein di telur, tapi efeknya tidak menghasilkan bisul, melainkan hanya kulit meradang seperti bruntusan, bentol maupun bintik kecil di sebagian besar area kulit.
"Hal ini juga sudah dikonfirmasi oleh Kominfo bahwa memakan telur menyebabkan bisul itu merupakan hoaks," tutupnya.
Baca Juga: Goreng Telur Anti Mainstream Pakai Ditutup, Pas Diangkat Malah Jadi Begini