Suara.com - Deep vein thrombosis (DVT) adalah gumpalan darah yang berkembang di dalam vena, yang biasanya di kaki.
Gumpalan darah yang berkembang di vena juga dikenal sebagai trombosis vena. DVT biasanya terjadi di vena kaki bagian dalam, vena yang lebih besar yang mengalir melalui otot-otot betis dan paha.
The National Blood Clot Alliance mengatakan deep vein thrombosis (DVT) terjadi ketika gumpalan darah terbentuk di salah satu vena dalam tubuh Anda, biasanya di kaki Anda, tapi terkadang di lengan Anda.
Adapun gejala gumpalan darah menurut NHS, termasuk:
Baca Juga: Perubahan Iklim Bisa Memicu Penyebaran Wabah Seperti Cacar Monyet dan Virus Ensefalitis Jepang
- Pembengkakan yang biasanya terjadi pada satu kaki atau lengan
- Nyeri kaki atau nyeri tekan sering digambarkan sebagai kram
- Perubahan warna kulit menjadi kemerahan atau kebiruan
- Kaki atau lengan hangat untuk disentuh
Mayo Clinic menjelaskan bahwa deep vein thrombosis bisa menjadi serius karena gumpalan darah di vena bisa lepas.
Kemudian dilansir dari Express, gumpalan darah bisa berjalan melalui aliran darah dan terjebak di paru-paru, menghalangi aliran darah atau emboli paru. Saat DVT dan emboli paru terjadi bersamaan, kondisi ini disebut tromboemboli vena (VTE).
The National Blood Clot Alliance mengatakan gumpalan dapat pecah dari DVT dan berjalan ke paru-paru, menyebabkan emboli paru (PE) yang bisa berakibat fatal.
Adapun gejala emboli paru termasuk sesak napas mendadak, nyeri dada, detak jantung cepat dan batuk yang bisa disertai lendir berdarah.
Beberapa faktor risiko menempatkan orang-orang tertentu pada risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan bekuan darah, seperti berusia di atas 65 tahun atau riwayat keluarga mengalami pembekuan darah.
Baca Juga: Penderita Cacar Monyet Dilarang Berhubungan Seks, Ini Saran CDC!
Faktor risiko lainnya termasuk jika Anda kelebihan berat badan atau menggunakan kontrasepsi hormonal kombinasi, seperti pil kombinasi.