Bukan Cuma Bikin Sehat, Pijat Bayi Juga Bangun Kedekatan Anak dengan Orangtua

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 20 Juni 2022 | 22:48 WIB
Bukan Cuma Bikin Sehat, Pijat Bayi Juga Bangun Kedekatan Anak dengan Orangtua
Kementerian Kesehatan menggelar pijat bayi massal di Gedung Kemenkes, Jakarta, Selasa (7/11). (Dok. Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pijat bayi kerap dilakukan oleh orangtua untuk membuat anak merasa lebih nyaman. Pakar mengatakan ada satu lagi manfaat pijat bayi yang tidak boleh dilupakan.

Dijelaskan oleh JakaPelaksana Tugas Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Pendidikan Kementerian PPPA Endah Sri Rejeki, pijat bayi juga bermanfaat untuk membangun interaksi antara bayi dengan orangtua.

"Membangun interaksi dan komunikasi antara orangtua dan bayi dapat dilakukan melalui sentuhan penuh kasih dari orangtua. Hal ini merupakan salah satu faktor penting untuk perkembangan bayi yang sehat dan bahagia. Penelitian menunjukkan bahwa sentuhan dan pijatan rutin pada bayi merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan, komunikasi serta proses belajar si kecil," ujarnya dikutip dari ANTARA.

Ilustrasi pijat bayi (Elements Envato)
Ilustrasi pijat bayi (Elements Envato)

Menurut dia, memberikan pijatan terhadap bayi memiliki banyak manfaat, salah satunya meningkatkan kemampuan motorik dan sensorik bayi.

Baca Juga: Inovasi Kelas Pijat Bayi Risiko Stunting dari Puskesmas Luwu Utara Juara Inovasi Pelayanan Publik

"Dapat meningkatkan frekuensi menyusui pada bayi, membantu bayi untuk tidur lelap dan lebih lama, membuat ikatan atau bonding dengan orangtua, melancarkan sistem pencernaan, mencegah bayi mengalami tantrum," tutur Endah.

Dia mengatakan pemberian pijatan pada bayi merupakan salah satu bentuk pengasuhan untuk memenuhi hak anak.

"Bagi sebuah negara, sumber daya yang paling berharga bukanlah hasil tambang, minyak atau gas bumi, tapi sumber daya manusianya. Oleh karena itu, investasi terbesar kita sebenarnya ada pada 84,4 juta anak Indonesia yang mencakup 31,6 persen dari keseluruhan penduduk Indonesia. Jika saat ini hak-hak mereka terpenuhi, maka akan menghasilkan SDM berkualitas di masa depan," ujar Endah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI